'Wor' dan 'Sa Pu Nama Moses' Film Terpilih Festival Film Bulanan Locus 10

share on:
Salah satu penampakan adegan dalam film Wor || YP-Ist

FILM Wor (Menyanyi dan Menari Untuk Kehidupan) produksi LPP TVRI Stasiun Papua, karya Sutradara Lisa Mansmor asal Jayapura dan Film Sa Pu Nama Moses produksi East Sinema, karya Sutradara Danny Mambrasar, asal Papua resmi ditetapkan sebagai 2 Film Terpilih Festival Film Bulanan dari Lokus 10 (Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Dataran Tinggi Papua, Papua Selatan, dan Papua Tengah). 

BACA JUGA: Wamenkumham Resmi Tersangka Gratifikasi, Belum Ada Informasi Penahanan

Menurut Senior Business Development Manager of IDN Media, Rahma Guntari, dua Film Terpilih lokus 10 ini memiliki 2 genre yang berbeda yaitu dokumenter dan fiksi.yang juga sebagai kurator, film dokumenter Wor (Menyanyi dan Menari Untuk Kehidupan) bisa menjadi alat promosi yang tepat.

BACA JUGA: Pasca Gelar Perkara, Polisi Tingkatkan Status Tersangka terhadap Firli Bahuri

“Film dokumenter ini bisa menjadi alat promosi pariwisata dan budaya. Filmnya pun dibuat dengan rapi, terlihat seperti orang yang sudah biasa membuat sebuah produksi,” kata Rahma, di Jakarta, Kamis (23/11/2023 .

Rahma juga mengatakan kalau film Wor (Menyanyi dan Menari Untuk Kehidupan) memiliki suatu pesan yang bisa dipetik oleh penonton. “Ada nilai yang bisa diambil seperti jangan menilai sesuatu dari point of view sendiri saja, tapi perlu juga ambil dari sudut pandang lain,” ujar Rahma.

BACA JUGA: Letkol Inf Masyhadi SE Menjabat Kasilog Kasrem 072/Pmk

Sementara untuk film fiksi Sa Pu Nama Moses, Rahma menilai film tersebut menarik. “Sa Pu Na Ma Moses itu simple movie yang enak ditonton, bisa dinikmati,” imbuh Rahma.

Walaupun demikian, Rahma berpesan agar para kreator dari kedua Film Terpilih ini terus berlatih membuat film pendek. Secara teknis kedua film ini masih butuh banyak latihan.

BACA JUGA: Try Out Calon Advokat Mewarnai Syukuran Menempati Kantor Baru DPC Peradi Wates

"Oleh karena itu, silakan untuk lebih banyak melihat referensi dari film-film yang menang kompetisi seperti apa. Kemudian lebih banyak mengikuti workshop film, dan banyakin lagi pengalaman bikin film yang diikutsertakan di festival,” saran Rahma.

Saran dari Rahma tersebut, ternyata senada dengan pendapat dari Sinematografer, Batara Goempar, yang juga berlaku sebagai kurator. Marcel (demikian sapaan akrab Batara Goempar) menyatakan, untuk segi teknis tidak ada yang baru. 

BACA JUGA: Bupati Kustini Kick Off Liga Sepak Bola DPMPTSP di Stadion Tridadi

“Kalau berbicara dari segi technicality-nya sebetulnya baik-baik saja. Maksudnya exposure dan lain sebagainya baik-baik saja. Walaupun ada di beberapa part ada yang under exposure atau hyper exposure terus suaranya juga lumayan, tapi kalau melihat isiannya menurut saya enggak ada yang baru. Semua mengangkat tentang budaya mereka. Kemudian ceritanya juga standar, tapi untuk technicality-nya menurut saya, teman-teman di lokus 10 cukup di luar dugaan,” ungkap Marcel. 

BACA JUGA: Rakyat Bersatu Singkirkan Kepala Batu, Itulah Seruan Ratusan Massa di Mimbar Demokrasi ISI Yogya

Marcel merasa film Wor (Menyanyi dan Menari Untuk Kehidupan) sudah baik dan film Sa Pu Na Ma Moses menarik. “Wor (Menyanyi dan Menari Untuk Kehidupan) sudah baik. Sementara Sa Pu Na Ma Moses ini menarik di awal, kemudian endingnya yang ternyata ada kaitannya dengan awal. Sebab akibat dari keterikatan cerita menurut saya menarik,” lanjut Marcel.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengapresiasi atas ditetapkannya film Wor (Menyanyi dan Menari Untuk Kehidupan) dan film Sa Pu Na Ma Moses sebagai 2 Film Terpilih Festival Film Bulanan dari Lokus 10.

BACA JUGA: Danrem Brigjen TNI Zainul Bahar Ajak PNS di Jajaran Korem 072/Pmk Profesional dan Hindari KKN

Sebagai bentuk apresiasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bagi kedua Film Terpilih akan mendapat sertifikat, suvenir, kesempatan mengikuti workshop perfilman, dan sebagai bagian dari eksibisi, akan ada penayangan poster digital di sejumlah area gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan penayangan film di acara ‘Sinema Keliling’, bioskop maupun OTT.

Selain itu, Kemenparekraf juga mengimbau para sineas yang sudah menjadi Film Terpilih dari Lokus 1 hingga Lokus 10 untuk hadir pada Malam Anugerah Festival Film Bulanan yang diselenggarakan pada tanggal 9 Desember mendatang. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi akun Instagram @festivalfilmbulanan dan website festivalfilmbulanan.com. (*/Toha)


share on: