Sendratari Sutawijaya-Nyi Roro Kidul Meriahkan Serah Terima Ubarampe Labuhan Merapi

share on:
Sendratari Sutawijaya - Nyai Roro Kidul mengisahkan sejarah labuhan pada acara pasrah tinampi ubarampe Labuhan Merapi, di Petilasan Mbah Maridjan, Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Minggu (11/2/2024) || YP-R Toto Sugiharto

Yogyapos.com (SLEMAN) - Sebuah seni pertunjukan sendratari (seni drama tari) turut memeriahkan acara pasrah tinampi (serah terima)ubarampe Labuhan Merapi di komplek Petilasan Mbah Maridjan, Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Minggu (11/2/2024) siang.

Sendratari tersebut merupakan fragmen cerita tentang perjalanan Danang Sutawijaya bersama Juru Martani dalam mempersiapkan Kerajaan Mataram di hutan Mentaok.

BACA JUGA: Dua Terdakwa Mutilasi Nyatakan Tak Berencana Membunuh dan Minta Tak Dihukum Mati

Sutawijaya –-kelak menjadi Raja Mataram Islam pertama bergelar Panembahan Senopati–- mendapat gangguan dari jin penguasa daerah setempat. Kemudian Sutawijaya bertemu dengan penguasa Laut Selatan, Nyai Roro Kidul yang memberinya endhog jagad (telur dunia).

Ketika Sutawijaya hendak menelan telur, Juru Martani mencegahnya. Lalu, telur itu diberikan kepada jin setempat yang memiliki pasukan makhluk halus sebangsanya. Maka, jin itu pun tunduk kepada Sutawijaya dan mendapat tugas menjaga Gunung Merapi dengan gelar baru sebagai Eyang Sapujagad.

Kirab ubarampe Labuhan Merapi || YP-R Toto Sugiharto

Sendratari tersebut menandai telah diterimanya ubarampe Labuhan Merapi yang akan dilaksanakan Senin (12/12/2024) pagi dari Petilasan Mbah Maridjan di Kinahrejo menuju Sri Manganti di lereng Gunung Merapi. Ubarampe Labuhan selanjutnya dibawa ke papan palereman di Petilasan Mbah Marijan. Ubarampe Labuhan selanjutnya ditempatkan di pendopo Joglo Hargo Merapi.

BACA JUGA: Sudah Kembalikan Gratifikasi Rp 4,9 M, Krido Tetap Dituntut Penjara 8 Tahun

Sebelumnya, diadakan upacara pasrah tinampi (serah terima) ubarampe labuhan di Kantor Kapanewon Cangkringan, Minggu (11/12/2024) pagi. Ubarampe Labuhan Merapi diterima Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dari utusan Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X. Setelah diterima Bupati Sleman ubarampe Lahuhan Merapi kemudian diserahkan kepada juru kunci Gunung Merapi Wedono Surakso Hargo Asihono.

Upacara adat Labuhan Merapi dilaksanakan untuk memperingati Tingalan Jumenengan Dalem (peringatan naik tahta) Sri Sultan Hamengku Buwono X. Ubarampe yang diserah terimakan terdiri atas Sinjang Kawung Kemplang, Semekan Gadung, Semekan Gadung Mlati, Kampuh Paleng, Desthar Daramuluk, Desthar Udaraga, Arta Tindih, dan lainnya.

BACA JUGA: Bandara YIA Terbuka untuk Kunjungan Wisata

Acara upacara adat Labuhan Merapi juga dimeriahkan dengan kirab dua gunungan hasil bumi, puluhanjep yang membawa para peraga sendratari, dan para relawan SAR. Dua gunungan kemudian diperebutkan warga di penghujung acara. Sedangkan pada Minggu (11/12/2024) malam digelar pertunjukan wayang purwa dengan dalang Ki Sancoko. (R Toto Sugiharto)

 

 

 

 

 

 

 

 


share on: