Yogyapos.com (YOGYA) - Pengusaha muda mengajak warga masyarakat untuk melakukan budi daya tanaman pohon nyamplung di halaman dan kebun masing-masing. Biji pohon nyamplung memiliki berbagai manfaat, di antaranya sebagai bahan baku untuk biodiesel yang merupakan bahan bakar nabati yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca.
BACA JUGA: Ribuan Pendukung Anies Baswedan Optimis Berhasil Rebut Kedaulatan Rakyat Melalui Pilpres
“Secara ekonomi, biji nyamplung dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat, khususnya petani. Hal ini karena harga biji nyamplung saat ini cukup tinggi, yaitu sekitar Rp 10.000 per kilogram,” ujar Ariyanto di kebunnya beberapa waktu lalu.
Ariyanto yang juga pelaku pariwisata ini mengatakan peluang transaksi biji nyamplung di Bursa Karbon sangat besar. Terlebih, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil biji nyamplung terbesar di dunia. Dengan adanya Bursa Karbon, petani dapat menjual sertifikat karbon yang dihasilkan dari penanaman pohon nyamplung. Sertifikat karbon ini dapat dibeli oleh perusahaan-perusahaan yang ingin mengurangi emisi gas rumah kaca mereka.
BACA JUGA: Diduga Hendak Tawuran, Enam Pelajar Diamankan Polisi
Secara rinci, Ariyanto menjelaskan tentang analisis manfaat biji pohon nyamplung dan peluang transaksi di Bursa Karbon. Pertama, lanjutnya manfaat biji Pohon Nyamplung memiliki dampak positif terhadap lingkungan, yaitu mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan kualitas udara.
Pohon nyamplung siap panen || YP-Yuliantoro
“Pohon nyamplung menjaga kelestarian lingkungan, meningkatkan produktivitas pertanian, meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan hasil panen. Dan bisa menjadi menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat,” papar Ariyanto yang juga pecinta tumbuhan.
BACA JUGA: Bawaslu Sleman Gelar Deklarasi Pemilu Damai, Hindari Konflik dan Kekerasan
Budi daya pohon nyamplung, menurut Ariyanto bisa meningkatkan kesejahteraan petani. Peluang Transaksi di Bursa Karbon indonesia, merupakan salah satu negara penghasil biji nyamplung terbesar di dunia.
“Biji nyamplung dapat menghasilkan sertifikat karbon. Sertifikat karbon dapat dibeli oleh perusahaan-perusahaan, yang ingin mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan adanya berbagai manfaat dan peluang transaksi tersebut, biji pohon nyamplung dapat menjadi komoditas yang bernilai tinggi dan dapat memberikan manfaat bagi lingkungan, ekonomi, dan masyarakat,” jelasnya.
BACA JUGA: Seorang Peziarah Asal Kendal Meninggal Dunia di Komplek Makam Maulana Maghribi
Guna mewujudkan obsesinya, bos oleh-oleh Bakpia Jogkem itu menjelaskan beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan biji pohon nyamplung. Di antaranya, meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat biji nyamplung, meningkatkan kapasitas petani dalam mengelola biji nyamplung, meningkatkan infrastruktur untuk mendukung produksi dan perdagangan biji nyamplung. Dengan adanya langkah-langkah tersebut, diharapkan pemanfaatan biji pohon nyamplung dapat lebih optimal dan dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
BACA JUGA: Dukung AMIN untuk Perubahan, Ratusan Relawan Tabuh Kentongan 'Siyaga Rakyat' di Titik Nol Yogya
Nyamplung (Calophyllum inophyllum) yang juga dikenal sebagai tamanu atau domba - domba, merupakan salah satu tanaman asli Indonesia. Tumbuhan ini banyak tumbuh di pesisir yang berpasir dan berbatu karang dengan kadar garam tinggi, namun juga dapat hidup baik di tanah berlumpur. Kemampuannya tumbuh baik di daerah tropis dan subtropis serta toleransi terhadap suhu tinggi membuatnya sangat cocok untuk pertumbuhan di berbagai wilayah Indonesia.
BACA JUGA: CFD di Sleman, Wabup Ikut Jogging
Pohon nyamplung memiliki produktivitas tinggi dalam menghasilkan buah yang mengandung minyak berkualitas tinggi hingga 70%, yang dapat diekstrak untuk diolah menjadi biodiesel. Minyak nabati dari buah nyamplung memiliki sifat mirip dengan minyak tanah dan proses konversinya menjadi biodiesel cukup efisien. Ini memberikan alternatif yang menarik dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil terlebih ndengan jejak karbon yang lebih rendah.
BACA JUGA: Angga Dwimas Sasongko: Produksi Film Perlu Strategi Bisnis yang Tepat
Pengembangan lebih lanjut terhadap penggunaan tanaman nyamplung memiliki potensi besar dalam mendukung industri energi terbarukan, meningkatkan ekonomi lokal serta menjaga keberlanjutan lingkungan.
Manfaat nyamplung tidak hanya terbatas pada aspek energi saja, minyak dari biji nyamplung juga mengandung zat-zat yang yang penting seperti antimikroba, antiinflamasi, dan kemampuan penyembuhan luka. Karena sifat-sifat ini, minyaknya sering dimanfaatkan dalam produk perawatan kulit dan obat tradisional.
BACA JUGA: Try Out Calon Advokat Mewarnai Syukuran Menempati Kantor Baru DPC Peradi Wates
Selain itu, kayu nyamplung juga memiliki kegunaan yang beragam, diantaranya digunakan dalam konstruksi kapal, pembuatan furnitur, dan bahkan sebagai bahan bakar kayu.
Di Indonesia, upaya pemanfaatan nyamplung sebagai sumber energi terbarukan telah menjadi fokus bagi berbagai pihak, mulai dari pemerintah, perguruan tinggi, hingga sektor swasta. Namun, meskipun memiliki potensi yang besar, implementasinya masih menghadapi beberapa hambatan. (Yuliantoro)