Yogyapos.com (YOGYA) - Sutradara dan Founder Visinema Angga Dwimas Sasongko mengungkapkan, para kreator yang hendak membikin film hendaknya tidak terpaku pada modal. Sebab, yang paling penting dari produksi film adalah strategi bisnis yang tepat.
“Kalau saya 16 tahun lalu bisa bikin Visinema dengan modal Rp.1 juta, disebuah garasi, tanpa komputer, nggak ada internet seperti sekarang, saya nggak tahu orang film siapa saat itu, saya rasa semua orang bisa melakukan apa yang pernah saya lakukan,” ujar Angga dalam Bisnis Online Talks, di Kampus LPP Yogyakarta, Senin (27/11/2023).
BACA JUGA: Tenaga Pendidik Diharapkan Lakukan Terobosan Demi Kemajuan Anak-anak Didik
Angga menyampaikan, yang terpenting dari sebuah produksi film adalah pemahaman bisnis proses mulai perencanaan produksi hingga pemasaran. Oleh karena itu, untuk mengawali bisnis film maka yang pertama harus dilakukan adalah melakukan perencanaan produksi secara detail mulai dari sisi teknis sampai dengan marketing dengan keuangannya. Sebab, banyak sineas dan produser pemula yang ingin memproduksi film hanya fokus pada teknik penggarapan ,editing dan skenario yang bagus. Namun banyak yang melupakan sisi bisnis dari film tersebut. Padahal sebagai sebuah industri, film harus ditopang oleh faktor bisnis.
Angga Dwimas Sasongko - Sutradara dan Founder Visinema || YP-Sulistyawan DS
Jika perencanaan keuangan dan teknis sudah sangat memadai, lanjut Angga, produser dapat melakukan penawaran dengan investor. Untuk itu perlu adanya ketrampilan presentasi yang bagus terhadap investor sebelum produksi film dilakukan. Oleh karenanya, kerja produksi film itu sesungguhnya bukan kerja singkat, melainkan kerja jangka panjang yang membutuhkan banyak pemikiran dan tenaga.
BACA JUGA: Seorang Peziarah Asal Kendal Meninggal Dunia di Komplek Makam Maulana Maghribi
Guna mendapat kepercayaan dari investor, tentu tak dapat diraih dengan mudah, tetapi butuh tahapan dan porto folio terlebih dulu. Hal tersebut dapat dimulai dari karya-karya film pendek sebelum akhirnya meningkat untuk produksi film panjang.
Sementara itu, dalam wawancara terpisah Angga menyampaikan, selain produksi film yang berkualitas dunia perfilman juga membutuhkan lebih banyak kolaborasi antara pihak swasta dengan pemerintah. Dengan adanya kolaborasi itu diharapkan dapat memperbaiki iklim dan kualitas perfilman tanah air.
BACA JUGA: Ribuan Pendukung Anies Baswedan Optimis Berhasil Rebut Kedaulatan Rakyat Melalui Pilpres
Pada sisi yang lain, Presiden of Digital Bussines Bioskop Online Ajeng Prameswari menambahkan, kehadiran platform Bioskop Online dapat menjadi solusi dari para kreator yang selama ini merusa kesulitan menembus layar bioskop konvensional. Sebab, platform ini mempunyai Divisi Komunitas yang secara khusus menangani konten film dari para sineas indie. Hal ini juga dalam rangka mengejar produksi film original dari platform Bioskop Online.
BACA JUGA: Pohon Nyamplung Dapat Dijadikan Pendapatan Baru bagi Masyarakat
Dikatakan Ajeng, sejak berdiri pada 2019 hingga saat ini, aplikasi Bioskop Online sudah diunduh sekitar 1 juta member. Hal ini menunjukkan bahwa penggemar film tanah air sangat tinggi. Untuk itu, guna lebih mendekatkan dengan para member, selain memperbayak produksi film original, Bioskop Online juga memperbayak event seperti Diskusui Film maupun event lainnya. (Sulistyawan Ds)