Yogyapos.com (YOGYA) – Upaya mengenalkan para siswa terhadap seni tradisi budaya tradisional, SMP Joanes Bosco Yogya, Kamis (22/2/2024) akan menyelenggarakan pergelaran kethoprak pelajar bertajuk ‘Telik Sandi Diponegoro’ di Taman Budaya Yogyakarta.
Pergelaran ini terasa sangat istimewa karena para pelajar memainkan peran secara kolosal berdasar naskah karya Nano Asmorondono dengan sutradara F Haryo Triaji SPd.
BACA JUGA: Pemerintah Arab Saudi Izinkan Akad Nikah di Masjidil Haram dan Nabawi
Kepala Sekolah SMP Joanes Bosco Agnes Indiah E SSi menjelaskan, perelaran Kethoprak Pelajar ini merupakan agenda tahunan SMP Joannes Bosco yang dilaksanakan secara rutin dengan tema yang selalu berbeda. Oleh karena itu, para pemain kethoprak ini merupakan para siswa kelas IX yang nyaris belum pernah punya pengalaman berakting di depan panggung.
“Mereka ini sebagian besar adalah newbie atau pendatang baru dalam dunia panggung. Karena itu, pagelaran ini sekaligus menjadi sarana melatih mental dan rasa percaya diri untuk tampil di depan publik,” ujar Agnes kepada wartawan, Selasa (20/2/2024).
BACA JUGA: Klaim Satu Putaran dan Pesta 'Kemenangan' Tak Baik
Selanjutnya Agnes menyampaikan, tahun ini pergelaran Kethoprak SMP Joannes Bosco memilih tema perlawanan prajurit Diponegoro yang bertujuan mengenalkan cerita kepahlawanan dan siswa mampu meneladan para pahlawan yang rela berkorban jiwa raga demi meraih kemerdekaan yg sampai saat ini sudah dinikmati seluruh Bangsa Indonesia.
Ditambahkan Agnes bahwa ‘Telik Sandi Diponegoro’ berkisah mengenai sosok seorang mata-mata prajurit Diponegoro yang punya peran besar memberikan informasi rahasia kepada pangeran Diponegoro saat berjuang melawan penjajah Belanda (VOC). Oleh karena itu, meskipun kisah ini sepenuhnya merupakan kisah fiksi namun siswa dapat belajar mengenai sejarah perjuangan bangsa Indonesia, untuk membangkitkan rasa nasionalisme dan patriotisme.
BACA JUGA: Seorang Kakek Jadi Korban Penganiayaan Saat Hendak Mengairi Sawah
Pagelaran ini dikemas sangat menarik karena memadukan tari kolosal, tanjidor dan reog keprajuritan yang dibawakan oleh para siswa kelas VII dan VIII. Oleh karena itu, penampilan Kethoprak ini terasa sangat berbeda dengan pementasan kethoprak pada umumnya.
Ditegaskan Agnes, Pagelaran Kethoprak ini terbuka untuk umum, tetapi mengingat terbatasnya kapasitas tempat duduk , masyarakat yang berminat untuk menyaksikan Pagelaran ini dapat mengambil undangan resmi di Tata Usaha SMP Joanes Bosco, Jalan Melati Wetan 51 Yogyakarta (*/Sulistyawan Ds)