Yogyapos.com (BANTUL) - Bertepatan peringtatan Hari Ulang Tahun ke-59, SMPN 1 Pleret Bantul memanfaatkan sebagai momentum menyusun persiapan guna menuju sekolah Adiwiyata dan sekolah layak anak dengan tujuan meningkatkan prestasi akademik dan non akademik.
Sebagai diketahui sekolah adiwiyata adalah yanh peduli lingkungan yang sehat, bersih.dan indah. Ini menurut Kementerian Lingkungan Hidup disebut dengan Green School.
BACA JUGA: Seminar IMF 2024, Alissa Wahid Memuji Transformasi yang DIlakukan Kemenag
“Meski banyak tantangan dan keterbatasan, bertepatan dengan HUT kali ini, kami ingin terus berupaya meningkatkan mutu sekolah,” kata Kepala SMPN 1 Pleret Bantul, Sidratul Muntaha SH MPd didampingi dua Guru Edy Yudiakti SSi dan Luthfina Lailatul Mahmudah Spd, di sekolah ini, Kamis (1/8/2024).
Menurutnya, sebagai salah satu agenda pokok acara memperingati HUT ke-59 SMPN 1 Pleret, pada hari ini menggelar jalan sehat bagi para siswa. Rutenya di.sekitar sekolah. Jrak tempuh sekitar 2 kilometer star dan finis di sekolah ini.
BACA JUGA: 1.106 Taruna TNI dan Akpol Ikuti Pendidikan Dasar Integrasi
“Untuk mengupayakan agar ada nuansa tersendiri, maka.para siswa juga diberikan sovenir dan air mineral. Ini diharapkan dapat dimaknai sebagai momentum untuk peningkatan mutu sekolah dengan penuh rasa kebersamaan,” katanya.
Tentang kepedulian dan kebersamaan para siswa, sejak tahun 2020 hingga kini diadakan pengumpulan maupun pemberian sedekah kepada para siswa yang kurang mampu atau kurang beruntung dengan nominal tertentu.
Unuk tahun ini sasaran donasinya kepada 40 siswa. Dana diambilkan dari para siswa atau wali siswa yang relatif mampu untuk melakukan amal sosial itu.
BACA JUGA: 1-31 Agustus, Polres Bantul Hapus Denda & Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Secara geografis dan budaya SMPN 1 Pleret yang kini memiliki peserta didik sebanyak 658 anak, guru 39 dan tenaga TU 4. Jumlah peserta didik yang menjadi sasaran sedekah ada sekitar 40.
Secara kebetulan lokasi kampusnya berada di lingkungan yang sekitarnya banyak terdapat Pondok Pesantrenya. Sebagian siswanya dari berbagai wilayah diantaranya Kebumen Jawa Tengah juga menimba ilmu sebagai santri di ponpes. Mereka harus menimba ilmu di SMPN 1 Pleret dan di pesantrenya masing-masing.
BACA JUGA: Koalisi PKB-Demokrat Bantul Resmi Mengusung Abdul Halim Muslih dan Ronny Wijaya
“Agar proses belajar mengajar para siswa yang santri di SMPN 1 Pleret dan di pesantren tetap dapat diikutinya, maka kami bersama pihak pesantren membuat kebijakan dan kesepakatan bersama,” katanya.
Para peserta didik saat mengikuti kegiatan wajib di ponpesnya, sekolah memberikan ijin. Sebaliknya jika peserta didik wajib mengikuti belajar mengajar di SMPN 1 Pleret, pihak pesantren juga memberikan ijin kepada santriwati.
“Kami memandang banyaknya pesantren di sekitar sebagai salah satu potesi pendidikan, maka mengambil kebijakan tertentu untuk memudahkan para siswa dalam belajar di sekolah dan pesantrenya,” lanjutnya. (Spd)