Yogyapos.com (SLEMAN) - Rabu Biru Foundation (RBF) dan InJourney Group dorong inovasi dan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Diantaranya melalui implementasi teknologi pertanian dan kesehatan.
Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Pengawas RBF, Chrisna Deva disela kegiatan panen raya padi Desa Sehat Berbah sekaligus mempraktikkan pertanian berkelanjutan di wilayah Dusun Morobangun, Kalurahan Jogotirto, Kapanewon Berbah Kabupaten Sleman, Minggu (1/12/2024) pagi. Daerah ini menjadi pilot project.
BACA JUGA: Kapolda Irjen Suwondo Nainggolan Apresiasi Kinerja Jajaran Amankan Demo dan Laga Sepak Bola
“Hari ini, Rabu Biru Foundation dan holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney Groupmelakukan kolaborasi untuk mempraktikkan pertanian berkelanjutan di Dusun Morobangun,” ujar Chrisna Deva.
Upaya ini, jelas Deva, untuk membantu Pemerintah mewujudkan ketahanan pangan, salah satunya dengan memanfaatkan lahan di Dusun Morobangun agar menjadi lahan produktif, serta memberikan pelatihan kepada petani, contohnya dalam penggunaan pupuk cair organik yang disebar melalui drone.
BACA JUGA: Ratusan Jasad di Makam Si Jambu Direlokasi, Begini Prosesnya
“Penggunaan pupuk cair organik yang disebar melalui drone ini sangat efektif, jadi untuk menghasilkan padi yang baik itu tanah, benih, pupuk harus bagus, lalu dengan pemanfaatan teknologi menggunakan drone,” ujarnya.
Dalam satu hektar, dengan pemupukan cair melalui drone hanya butuh waktu sekitar 6 menit, produktivitas lahan pertanian meningkat sekitar 40 persen dari metode yang sebelumnya biasa digunakan kelompok tani setempat.
Ketua Dewan Pengawas RBF, Chrisna Deva || YP-Eko Purwono
“Biasanya 1 hektar sawah hanya menghasilkan 6 ton sampai 7 ton, dengan penerapan teknologi bisa mencapai 12 ton per hektar,” jelasnya.
BACA JUGA: Condongcatur Moslem Competition Upaya Membentuk Generasi Berkarakter Islami
Ketua Program RBF, Zeos Finandes menjelaskan, membangun SDM yang berkualitas membutuhkan ketersediaan pangan, gizi, dan kesehatan yang mumpuni. Maka dalam kegiatan ini pihaknya berinisiatif melakukan aksi sosial di bidang kesehatan seperti sosialisasi dan pemeriksaan kesehatan, pembagian makanan bergizi, hingga donasi alat kesehatan. Mendukung keberlangsungan program nasional dari sisi kesehatan dan makan siang bergizi.
“Kita lakukan edukasi untuk remaja putri, diikuti 32 peserta, untuk menciptakan bibit-bibit unggul di Indonesia Emas 2045,” kata Zeos Finandes.
BACA JUGA: Didukung Unesco, 15 Seniman Gelar Ruang Rupa Taman Sesaji
Selain itu dilakukan pemeriksaan ibu hamil, diikuti 10 orang dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum pra lansia dan lansia sejumlah 100 peserta.
“Kita lakukan pemeriksaan kesehatan, konsultasi dengan dokter dan pemberian obat obatan serta pemberian makan siang bergizi terdiri ayam telur, sayur, nasi, tempe dan buah jeruk, sehingga diharapkan masyarakat di desa ini bisa lebih sehat dan peduli dengan kesehatan dan lebih produktif,” imbuhnya.
BACA JUGA: Dwi Sektiyono Cahyo Terpilih Ketua Pergabi DIY
Rabu Biru Foundation adalah organisasi nirlaba yang didirikan pada tahun 2018 oleh sekelompok aktivis kesehatan, profesional medis, dan sukarelawan yang prihatin dengan minimnya akses masyarakat terhadap informasi dan layanan kesehatan preventif, terutama di daerah terpencil dan kurang mampu di Indonesia.
Dengan misi mendukung terwujudnya cita-cita Indonesia Emas 2045, Rabu Biru Foundation berfokus pada peningkatan kualitas kesehatan melalui tiga pilar utama: pangan, kesehatan, dan gizi. (*/Opo)