Yogyapos.com (BANTUL) - Kundha Kabudayan Kabupaten Bantul menggelar Festival Karawitan Antar Kapanewon (Kematan) Tahun 2024, di Pendapa Parasamya, Rabu (19/6/2024).
“Karawitan adalah seni budaya jawa peninggalan nenek moyang. Sifatnya adiluhung, kaya makna, bisa menjadi media pedidikan bagi masyarakat,” kata Bupati Bantul, H Abdul Halim Muslih dalam sambutanya saat membuka festival ini.
BACA JUGA: PDI Perjuangan Sleman Sembelih Dua Ekor Sapi
Menurutnya, karawitan mempergunakan alat musik jawa yang terdiri dari berbagai macam nama diantaranya gong, saran, siter, gambang dan kendang.
Karawitan mempunyai arti dan makna ‘rawit’ atau dapat diartikan dirimu dengan estetika dan harmonis secara bagus sehingga mengasilkan irama yang khas dan menarik dilihat dan bagus didengar dan dirasakan.
Masing-masing musik dibunyikan dengan berdasarkan paugeran (tatanan yang ada), sehingga mampu mengahsilkan suara yang harmonis pula.
BACA JUGA: Bupati dan Wakil Bupati Bantul Membaur Bersama Warga Sholat Iduladha 1445 H
“Bantul yang harmonis merupakan cita-cita kita semua. Maka agar hal itu dapat terwujud dan bertahan, seluruh elemen harus dapat berperan sesuai fungsinya masing-masing,” katanya.
Sementara itu, Kepala Kundha Kabudayan Bantul, Yanatun Yunadiana, dalam laporannya, menyampaikan, festival diikuti 17 grup karawitan dari 17 Kapanewon se-Bantul.
Tujuannya, diantaranya meningkatkan kerukunan dan kebersamaan grup dan pemain karawitan. Ini juga merupakan ajang untuk berkreasi, pelestarian dan semakin menumbuhkembangkan seni kerawitan di masyarakat,” kata Yanatun Yunadiana.
Para juara dalam festival yang dewan jurinya dari para pakar, pelakun karawitan, pengamat dan akademisi kali ini, akan memperoleh hadiah dan penghargaan.
BACA JUGA: 22 Juni 2024, KML Bersholawat akan Digelar di Dusun Gabukan Sleman
Sementara itu, Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Beni Sasangka SE, festival ini tujuannya tidak hanya sebatas untuk mencari juara. Melainkan mencari dan memupuk kemampuan para pengrawit muda. (Spd)