Yogyapos.com (YOGYA) - Ratusan tokoh nasional dibawah pimpinan Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin memberikan pernyataan sikap, menolak Pemilu 2024 karena dinilai curang secara terstuktur, sistematis dan masif (TSM).
Pembacaan pernyataan sikap dilaksanakan pada Rabu (21/2/2024), di Hotel Sultan Jakarta. Pernyataan dibacakan secara bergantian oleh para tokoh yang hadir.
BACA JUGA: THN AMIN DIY Libatkan Ratusan Personel Pantau Rekapitulasi di 78 Kecamatan, Buka Form Aduan
“Kami menolak Pilpres curang yang berlangsung secara terstuktur, sistematis dan massif. Apalagi ada indikasi direkayasa dan disengaja khsususnya melalui IT KPU yang tadi dibuktikan servernya berada di luar negeri. Ini semua pengkhianatan terhadap negara,” ujar Din Syamsuddin kepada wartawan.
Din juga menyatakan meski sebagai gerakan moral, para tokoh yang tergabung dalam gerakan Pemilu bersih ini akan berkoordinasi dengan berbagai gerakan senada seperti gerakan angket, gerakan pengadilan rakyat hingga gerakan pemakzulan. (*/Tha)
BACA JUGA: Aliansi Advokat Yogyakarta Desak Presiden Joko Widodo Meletakkan Jabatannya
Berikut pernyataan sikap lengkap Menolak Pilpres Curang Terstruktur, Sistematis, dan Masif:
Dengan Nama Tuhan Yang Maha Esa
Mencermati dengan seksama penyelenggaraan Pilpres 2024, sejak dari masa persiapan/pencalonan Presiden-Wakil Presiden, proses pencoblosan, hingga perhitungan suara baik Quick Count di Televisi maupun Real Count oleh KPU, kami sebagai warga negara yang peduli Pilpres Bersih berdasarkan prinsip kejujuran dan keadilan menyatakan:
1. Pilpres 2024 mengalami kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif. Hal demikian ditandai antara lain:
(a) Adanya Daftar Pemilih Tetap/DPT Bermasalah melibatkan sekitar 54 juta pemilih (seperti yang diajukan oleh pihak tertentu ke KPU) yang tidak diselesaikan dengan baik,
(b) terjadinya berbagai bentuk intimidasi, tekanan, bahkan ancaman terhadap rakyat, pengerahan aparat pemerintahan untuk mendukung Paslon 02,
BACA JUGA: Dari Pidato Pasca Pengumuman Quick Count, Akankah Prabowo Tanpa Mega?
(c) pemberian bantuan sosial menjelang hari pencoblosan baik dalam bentuk uang tunai maupun beras kepada masyarakat bawah yang sesungguhnya harus bersifat impersonal, dilakukan sendiri oleh Presiden Jokowi dan beberapa menteri untuk mengarahkan pemilih kepada Paslon 02 adalah bentuk penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) yang nyata,
(d) keberpihakan nyata Presiden dan jajarannya guna mendukung partai dan/atau Paslon 02,
(d) pencoblosan dini untuk Paslon 02 di beberapa tempat, di dalam maupun di luar negeri (diberitakan luas di media massa),
(d) penggelembungan perolehan suara untuk kemenangan Paslon 02, sehingga perolehan suaranya melebihi jumlah pemilih di banyak TPS akibat kesalahan pemindahan data yang diakui sendiri oleh KPU terjadi di sekitar 3000 TPS, dan
(f) berdasarkan keterangan para ahli, adanya indikasi rekayasa kecurangan melalui IT KPU yang servernya berada di Luar Negeri, dan dirancang (by design) menguntungkan Paslon 02.
2. Berdasarkan bukti, indikasi, dan dugaan kecurangan yang bersifat terstruktur, sistematis dan masif tersebut, kami dengan penuh kesadaran dan keyakinan menolak hasil pemungutan dan perhitungan suara Pilpres yang sedang berlangsung dan kelanjutannya. Pelaksanaan Pilpres 2024 telah menyimpang dari ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku dan etika politik berdasarkan agama dan budaya bangsa, khususnya prinsip kejujuran dan keadilan.
3. Sehubungan dengan itu kami mendesak:
(a). Dilakukannya Audit Forensik terhadap IT KPU.
(b). Pengenaan sanksi hukum dan etik atas mereka yang melakukan pelanggaran,
(c). pengulangan penghitungan suara berdasarkan hasil pemungutan suara di TPS yang telah diverifiksi keabsahannya, secara terbuka dan transparan di tingkat desa/kelurahan atau kecamatan,
(d). penghentian pengumuman Hasil Hitung Cepat (Quick Count), dan Hasil Hitung Riil (Real Count) oleh KPU sampai adanya penyelesaian masalah.
4. Mendukung usulan berbagai pihak agar DPR-RI menggunakan Hak Angket (Penyelidikan) terhadap Penyelenggaraan Pemilu/Pilpres 2024 agar proses pengusutan kecurangan bersifat komprehensif, baik hukum maupun politik. Dari hasil penggunaan Hak Angket tadi, kami mendukung setiap penegakan konsekwensi hukum atas para pelaku pelanggaran termasuk jika berakibat pada pemakzulan Presiden
5. Sebagai konsekwensi dari penolakan terhadap kecurangan Pilpres terstruktur, sistematis, dan masif, kami menolak secara kategoris penyelesaian sengketa Pilpres 2024 melalui Mahkamah Konstitusi yang kami yakini tidak bersikap adil, obyektif, imparsial, dan tidak akan lepas dari pengaruh Kekuasaan Eksekutif.
BACA JUGA: Klaim Satu Putaran dan Pesta 'Kemenangan' Tak Baik
Demikianlah sikap dan pandangan kami sebagai bagian dari rakyat cinta kebenaran, kejujuran, dan keadilan. Semoga Allah Yang Maha Kuasa menyelamatkan bangsa dan negara dari malapetaka ketamakan berkuasa dan melanggengkan kekuasaan dengan menggunakan segala cara.
Jakarta, 21 Pebruari 2024. {}
Daftar Seratus Tokoh yang terlibat deklarasi:
1. Abdul Malik Said Haq, KH (PP An-Nahdhiyah, Sidoarjo)
2. Abdullah Hehamahua, Dr SH MM (Penasehat KPK 2005-2013)
3. Abdulloh Munif Ma'ruf, KH (PP Anwarul Maliki, Pasuruan)
4. Abdus Salam Shohib, KH (Pengasuh PP Mambaul Maarif, Denanyar, Jombang)
5. Abraham Samad, Dr SH MH (Mantan Ketua KPK)
6. Adzfar Amar, Dr (Ketua Forum Umat Islam Yogyakarta)
7. Ahmad Juanda, KH MH (Pengasuh Ponpes Darussalam, Subang)
8. Ahmad Munif, KH Dr (Tokoh NU/MUI)
9. Ahmad Nur Hidayat, MPP (Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta)
10. Ahmad Sukatmajaya, SE MM (Dosen Universitas Islam Assyafiiyah)
11. Ahmad Zahro, Prof Dr H MA, Al-Hafizh (Ketua Dewan Penasehat Ittihad Persaudaraan Imam Masjid Seluruh Indonesia)
12. Ahmadie Thaha, KH (Majelis Syura PUI/PIM/MUI)
13. Ali Karror Shonhaji, KH (PP Darut Tauhid, Pamekasan)
14. Amir Santoso, Prof (Gurubesar FISIP UI)
15. Anas Yusuf, Irjen Pol (Purn)
16. Anthony Budiawan, Drs (Managing Director of Political Economy and Policy Studies/PEPS)
17. Aqlani Maza, Mayjen TNI (Purn)
18. Ari Chandra Kurniawan, SE, MPd (Ketua Umum DPP Partai Pelita)
19. Asdirwati Ali, Dra MMP (Persatuan Wanita Perti)
20. Asep P. Bahtiar, MSi (UM Yogyakarta)
21. Athian Ali, KH Lc MA (Ulama Jabar)
22. Bambang Anggratyanto (Ketua Umum Forum Komunikasi Peduli Bangsa)
23. Budi Riyanto, (Presidium KAPPAK ITB)
24. Chusnul Mariyah, PhD (Dosen FISIP UI)
25. Deddy S Budiman, Mayjen TNI (Purn) (Ketua Umum APPTNI)
26. Diana Leli Indratno, SE MM (ICMI Sleman)
27. Didin S Damanhuri, Prof Dr (Guru Besar IPB)
28. Dindin S Maolani, SH (Tokoh Masyarakat Sunda)
29. Djindar Rohani, MBA CFE CFrA (Profesional)
30. Donny Handri Cahyono, (Ketua Forum Tanah Air/Aktifis Jatim)
31. Dono Raharjo, (Aktivis Perubahan Solo)
32. Dwi Kuswantoro, SE MEK (Gerakan Yogya Obah)
33. Emanuel Migo, (Mantan Sekjen PP PMKRI/Aktifis 98)
34. Fachrur Razi, Jenderal TNI (Purn) (Mantan Wakil Panglima ABRI)
35. Fadholi M Ruham, KH (Sampang)
36. Fahimah Askar, Hj (Ketua Umum PP Wanita Al-Irsyad)
37. Fauzy, Brigjen TNI (Purn)
38. Fitria Elvie Sukaesih, Hj (Seniman/Budayawan)
39. Gadang P, Mayjen TNI (Purn)
40. Gus Aam, (Komite Khittah NU 1926)
41. Habib Mohamad Al Jufri, SE (Ketum Al Khairaat Jakarta)
42. Habib Muhammad Taufiq Al Djufri, (Dewan Pengasuh PP Anwarul-Maliki, Sidoarjo)
43. Hafid Abbas, Prof Dr (Mantan Ketua Komnas HAM, Ketua Senat UNJ/Dewan Senat PTN se Indonesia)
44. Hanif Chaniago, SE (PP Pemuda Hidayatullah)
45. Hatta Taliwang, Drs MA (Aktivis)
46. Hendra Suhada, SH MH (MPP Partai Pelita)
47. Hengky Tarnando (Seniman/Budayawan)
48. Heri K, Brigjen TNI (Purn)
49. Heri Rakhmadi, Ir (Mantan Komisioner KPU, dan Representatif UNDP)
50. Heru Kurnianto Tjahjono, Prof Dr (Ketua Senat Akademik UMY)
51. Hesti Armiwulan S, Prof Dr SH MHum Hj (Guru Besar HTN FH Universitas Surabaya)
52. Hidayatullah, SH MAg (DRDR LAW Adv.)
53. HM Rizal Fadillah, SH (Advokat/Aktivis Muhammadiyah)
54. HM. Syukri Fadholi, SH (Ketua Presidium FUI DIY/KAMI DIY)
55. Husnan Bey Fananie, Prof Dr MA (Mantan Dubes RI utk Azerbaijan, Dosen Universitas Al-Azhar Indonesia)
56. Ida Nurhaida Kusudianti (Aktivis Aliansi Rakyat Menggugat/ARM)
57. Imaduddin Abdurrahman, (Ketua BEM IPB 2023)
58. Iman Sudradjat, Marsda TNI (Purn)
59. Irlan, Irjen Pol (Purn)
60. Jandra, Prof Dr (Guru Besar UIN Sunan Kalijaga)
61. Juju Purwantoro, SH MH (UI Watch)
62. Jul Effendi, Mayjen TNI (Purn)
63. Khamim Zarkasih Putro, Dr MSi H (Penasihat KAHMI DIY)
64. Lia Tritamtomo, Hj (Pemerhati Seni Budaya)
65. Lies N Effendi, Dra M.H (FORHATI)
66. Lukman Hakim, Prof PhD (Ketua LIPI 2010-2014, Guru Besar UI)
67. Lukmanil Khaqim, Brigjen TNI (Purn)
68. M. Din Syamsuddin, (Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah)
69. M. Emnis Anwar, Dr Lc MA (Mantan Waketum DPP Al-Ittihadiyah)
70. Majang Palupi, Dr MBA (Associate Professor FEB Univeristas Islam Indonesia)
71. Mahfuz Asirun, KH (Pengasuh PP Al-Itqon, Cengkareng/Tokoh NU Jakarta)
72. Makshum Turmudzi, KH (PP Darul Hikmah, Bondowoso)
73. Marfuah Musthofa, Dra MPd (Ketua Umum PP Wanita Islam)
74. Memet Hakim, Dr Ir (Wanbin APIB)
75. Memet Hamdan, SH MSc (Budayawan Jabar)
76. Menuk Wulandari Ayunintyas, (Aktifis Perempuan ARM)
77. Mirah Sumirat, SE (Aktifis Buruh)
78. Moh. Jumhur Hidayat, (Ketua Umum DPP KSPSI)
79. MS. Ka'ban, Dr (Mantan Menteri Kehutanan)
80. Mufidah Said Bawazir, SE MM (Ketua Dewan Pengawas Wanita Al-Irsyad)
81. Muhammad Chirzin, Prof Dr (Guru Besar UIN Sunan Kalijaga)
82. Muhammad Said Didu, Dr Ir IPU (Founder Manusia Merdeka)
83. Muhsin Ahmad Alattas, Hb (Sekjen Majelis Bangsa Indonesia/MBI)
84. Muhyidin Junaidi, KH Dr (Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI)
85. Napoleon, Irjen Pol (Purn)
86. Na'imah, SE Prof Dr (Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)
87. Nazaruddin Sjamsuddin, Prof Dr (Guru Besar UI)
88. Ning Eva Djazuli Munif, (Pengasuh PP DNE, Ploso, Kediri)
89. Nunung Hasanah, (Perempuan Pembangun Negeri)
90. Nurhayati Djamas, Prof Dr MA MSi (DPP GUPPI)
91. Nurliati Ahmad, Dra., Hj MA (Ketum PPN Muslimat Al Wasliyah)
92. Paulus Yanuar, Dr Drg MS (Akademisi/Mantan Ketua Umum PP PMKRI)
93. Poernomo, Brigjen TNI Purn (Ketua GBN)
94. Radhar Tribaskoro (Peneliti dan Aktifis Demokrasi)
95. Rashda Diana, Dr Lc MA (PMI Dea Malela)
96. Remy Hastian, SAg (Aktivis Pemuda/Ketua BEM UNJ 2020)
97. Rita Juniarty, MSi (Waket Umum Wanita PUI )
98. Rita Soebagio, MPsi (Ketua AILA Indonesia )
99. Robby Win Kadir, Mayjen TNI (Purn)
100. Rochmat Wahab, Prof Dr (Mantan Rektor UNY/Tokoh NU)
101. Roy Suryo, Dr MKes KRMT (Pemerhati Telematika, Multimedia, AI & OCB Independen, Mantan Menteri & DPR-RI)
102. Rusli Hedyaman, Brigjen Pol (Purn)
103. Rusmiyati, MPd (Komunitas perempuan Untuk Perubahan)
104. Ryaas Rasyid, Prof Dr (Mantan Menteri)
101. Sabda PranawaJati, (Aktivis Buruh)
105. Sabriati Aziz, Dr (Muslimat Hidayatullah/BMIWI)
106. Satuhan Abdullah, KH (PP Mutiara, Sidoarjo)
107. Sayuti Asyathri, (Mantan Anggota DPR-RI)
108. Selphyana, (Aktivis Cilosari 17)
109. Siswanto Masruri, Prof Dr (Ramadania Yogyakarta)
110. Soenarko, Mayjen TNI (Purn) (Mantan Danjen Kopassus)
111. Sofian Effendi, Prof Dr (Mantan Rektor UGM)
112. Sony Santoso, Laksma TNI (Purn) (Pembina Relawan PIS)
113. Sri Edi Swasono, Prof Dr (Guru Besar UI/Guru Besar Luar Biasa UIN Jakarta)
114. Srinovakandi, Dra Msi (Pergerakan Insan Cita)
115. Sutoyo Abadi, (Koord. Kajian Politik Merah Putih)
116. Suwarsih Madya, Prof Dr (Guru Besar Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta)
117. Syafril Sjofyan, Ir Bk Teks, MM (Kood Presidium KAMI Jabar/Sekjen APPTNI)
118. Syamsul Hadi, Prof Dr (Guru Besar UGM)
119. TB Massa Ja'far, Prof Dr (Dosen Pasca Sarjana Universitas Nasional)
120. TB Taufik Bahauddin, (IKB UI)
121. Teuku Nasrullah, SH MU (Advokat/Mantan Dosen UI)
122. Tifauzia Tyassuma, dr MSc (Presiden AHLINA Institut, Pemikir Kesehatan)
123. Tito Roesbandi, Ir (Ketua Komite Peduli Indonesia, Wanhat APP TNI, Aktfis GEMA 77-78)
124. Tyasno Sudarto, Jenderal TNI (Purn) (Mantan KSAD)
125. Ummi Atmowijoyo, (Ketua Perempuan MU Perubahan)
126. Victor Rembeth, Pdt (Aktivis Kemanusiaan/Rohaniawan)
127. Wahyu Sugandi, Brigjen TNI (Purn)
128. Wahyudi, Drs (Aktivis Sosial dan Jurnalis)
129. Wati Salam (Ketua Umum Aspirasi)
130. Wulan Sari, AMd (PP Muslimat Hidayatullah)
131. Yuhelson, Dr (Direktur Pasca Sarjana Universitas Jayabaya, Direktur Yuhelson Law Office)
132. Zainal Abidin Bilfaqih, Prof Dr Hb (Dewan Masyayikh PP Darul Lughoh wad Dakwah, Bangil)
133. Zainuddin Husni, KHR (PP Tarbiyatul Qulub, Surabaya)
134. Zulkifli Muhadli, Dr KH SH MM (Rektor Universitas Cordova, Taliwang, NTB). {}