Yogyapos.com (BANTUL) - Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Bantul melalui Bidang Sejarah, Permuseuman, Bahasa dan Sastra menggelar Lomba Menggambar Untuk Siswa Sekolah Dasar, pada Minggu (27/10/2024).
Event menggambar ini merupakan bagian dari rangkaian pameran seni rupa yang digelar dari tanggal 24 – 28 Oktober 2024 di RuangDalam Art House Bantul.
Para Juara1,2 3 dan Harapan|| YP-Anes Prabu
“Lomba menggambar ini bertemakan Mimpi Untuk Indonesia. Acara ini marupakan bagian dari rangkaian acara pameran kolaborasi antara seni rupa dan sejarah, dengan melibatkan para perupa yang ada di Bantul,” tutur Devi Puspitasari SAnt MSc, Kepala Seksi Sejarah, Permuseuman, Bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan Bantul (Kuncha Kabudayan) kepada yogyapos.com disela acara
Lanjut Devi Puspitasari, tema besar kegiatan ini adalah sejarah peristiwa Sumpah Pemuda. Dinas Kebudayaan berkolaborasi dengan para perupa untuk merespon Peristiwa Sumpah Pemuda menjadi sebuah karya seni rupa. Selain itu, agar lebih semarak, pada saat pameran berlangsung, dinas juga menggelar berbagai macam acara lain seperti workshop penulisan puisi, lomba menggambar, dan akan diakhiri dengan diskusi Sumpah Pemuda di hari Senin 28 Oktober 2024.
Semangat para peserta nampak dalam lomba ini || YP-Anes Prabu
“Semua pesertanya muda-muda. Harapannya dengan mengangkat tema Sumpah Pemuda kita ingin generasi muda, terus meningkat rasa cinta tanah air Indonesia, terus bisa meningkatkan persatuan dan kesatuan,” imbuhnya.
Lomba menggambar Mimpi Anak Indonesia ini diikuti puluhan peserta dari berbagai sekolah di Yogyakarta. Nayla Qurrota A’yun, salah satu peserta dari SDIT Insan Mulia Bantul mengaku senang mengikuti perlombaan ini, “Saya berangkat dengan bapak, ibu, dan adik. Mengikuti lomba ini untuk pengalaman dan asah kemampuan,” tutur A’yun.
Dari hasil perlombaan menggambar dipilihlah 4 juara. Nama-nama juara tersebut adalah Nada Fajria Salsabila dari SDN 1 Sewon sebagai juara 1, Nadia Inka dari SD Sumbermulyo sebagai juara 2, Alfino Zivana Naomi Amabel dari SDN Ungaran 1 Yogyakarta sebagai juara 3, dan Nessa Alsyabella Johanudi dari SD Kanisius Jomegatan sebagai Juara harapan.
Taufiqurrahman salah satu juri menjelaskan bahwa kriteria penilaian yang paling utama adalah berkaitan dengan tema yang digarap dengan baik oleh peserta, setelah itu baru persoalan teknis menggambar. “Tentu kami mengkolaborasikan kekuatan tema dengan teknis menggambar. Kita menilai secara utuh. Yang terbaiklah yang menurut kami layak dimenangkan. Selamat kepada pemenang,” katanya. (Anes Prabu)