Yogyapos.com (YOGYA) - Kolaborasi piano, keyboard, biola, dan gitar mengawali penampilan siswa Dodosi Musik dalam konser mini 2024 yang digelar di Waroeng Agastya, Gedongkiwo, Mantrijeron, Yogyakarta, Selasa (31/12/2024).
Nampak, kelincahan jari jemari berbalut nada dan harmoni dari siswa Dodosi Musik membuat penonton memberikan tepuk tangan meriah. Nuansa merah hitam mewarnai konser sepanjang pagi hingga siang hari. Siswa-siswa Dodosi Musik unjuk kebolehan setelah menjalani pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. Terkadang gurauan pembawa acara makin memeriahkan suasana konser yang berlangsung di ruangan tertutup.
BACA JUGA: Kriminalitas di DIY Menurun, Pelanggaran Lalin Meningkat
Di samping menunjukkan hasil pembelajaran, konser mini juga menjadi ajang melatih kepercayaan diri, menggali potensi dan bakat, serta mengembangkan kemampuan. Baik kemampuan memainkan alat musik maupun olah vokal.
“Setidaknya ada yang sudah bisa dilihat. Contohnya ini mas Adit, awal belajar sekitar tahun 2000. Setelah berproses, tak terasa kini sudah menjadi pengajar dan player mumpuni. Ya, kami berharap siswa-siswa Dodosi bisa menjadi pemusik hebat,” ujar Ipung S Miharja selaku Pimpinan Dodosi Musik saat memberikan sambutan pembukaan.
BACA JUGA: 2025, Disnakertran Bantul akan Mengoptimalkan Program Transmigrasi
Ipung mengungkapkan, setiap siswa yang sudah berlatih baik instrumen alat musik ataupun vokal, belum tentu langsung muncul kepercayaan dirinya. Menurut Ipung, percaya diri tampil di depan publik pun perlu dilatih. Latihan dan pentas sangat jauh berbeda, dari aspek suasana dan lingkungannya.
Ipung S Miharja, Pimpinan Dodosi Musik || YP-Mufti AM
“Kalau waktu pembelajaran, hanya ada siswa dengan pengajar. Tak ada orang yang melihat. Namun saat pentas, suasana terasa lain karena disaksikan penonton. Muncul rasa grogi yang dapat membuyarkan fokus. Bahkan dulu pernah di satu konser seperti ini, ada siswa yang sampai menangis saking groginya,” cerita Ipung.
Ipung menyampaikan setiap siswa memiliki proses berbeda dalam pembelajaran. Apabila ada siswa yang masih salah adalah hal wajar.
BACA JUGA: Kriminalitas Terbanyak di Bantul Adalah Penipuan dan Penggelapan
“Ya, mohon dimaafkan ketika anak-anak ini masih terlihat grogi, salah, atau kurang pas pada penampilan mereka,” pungkas Ipung .
Pemusik cilik berbakat, Garda Gandara yang hadir sebagai bintang tamu untuk memberikan motivasi siswa Dodosi mengaku senang bisa hadir di acara konser mini. Bocah lelaki belia yang telah go nasional ini menggugah melalui penampilan ciamik bermain piano sambil menyanyi.
“Saya sangat senang bisa tampil di sini. Saya akan bermain piano membawakan tiga lagu anak medley. Saya aransemen dengan rasa Jazz,” ujar Garda sambil memulai permainan.
Usai tampil, ia pun menceritakan beberapa pengalaman pentas skala nasional. Pentas bersama artis papan atas, hingga mengisi acara dalam rangka hari guru yang dihadiri presiden Prabowo.
BACA JUGA: Danrem Brigjen Bambang Sujarwo terima Audiensi Siswa SMA Taruna Magelang
Konser mini terbagi menjadi dua sesi, menampilkan musik ansambel, solo piano, keyboard, nyanyi tunggal, solo biola, duet biola dan piano klasik. Selain siswa, acara juga diisi penampilan para pengajar dan diakhiri acara bebas. Setiap penonton boleh menyanyi diiringi organ tunggal.
Dodosi Musik berhome base di Jalan Bantul Nomor 117 A, Dukuh, Gedongkiwo, Mantrijeron Yogyakarta, merupakan lembaga kursus yang setiap tahun selalu menggelar konser untuk mengembangkan potensi siswa-siswanya. (Mufti AM)