Tolak Pemilu Curang! Tokoh Masyarakat dan Emak-emak Garda Peduli Bangsa Geduruk KPU DIY

share on:
Lantang menentang dugaan pemiu curang || YP-Rozi

Yogyapos.com (YOGYA) – Aksi unjukrasa atas dugaan kecurangan Pemilu 2024 terus meruak. Kali ini dilakukan oleh seratusan tokoh masyarakat Yogyakarta dan Emak-emak yang tergabung dalam Gerakan Peduli Bangsa, menggeruduk Kantor KPU DIY, Rabu (28/2/2024).

BACA JUGA: Pemerintah dan Penyelenggara Pemilu Sebagai Pelaku Kecurangan

Aksi damai Emak-emak kali ini cukup menyita perhatian dalam pengawalan aparat kepolisian di kantor penyelenggara pemilu itu. Bunyi kentongan bertalu meningkah mars Pemilu Orde Baru yang telah diplesetkan, intinya; pemilu kali ini bukanlah manifestasi demkorasi rakyat.

BACA JUGA: Aksi Ratusan Rakyat Yogya 'Tolak Pemilu Curang' Serukan Jokowi Turun

Diantara mereka nampak mantan Wakil Walikota Yogya HM Syukri Fadholi SH, Advokat senior Aprillia Supaliyanto MS SH, Ketua Yayasan AR Baswedan Dr Hamim Zakasyi Putra, dan Penggerak seni budaya Sigit Sugito.

Emak-emak peduli bangsa bentangkan spanduk di depan gerbang KPU DIY || YP-Rozi

Usai orasi dan meluapkan kekesalannya atas praktik politik yang dinilai sangat tidak berkuaitas, sebanyak 30 orang perwakilan masuk ke dalam gedung menemui Ketua KPU Ahmad Shidqi.

BACA JUGA: Harga Beras Melonjak, Senator DIY: Boleh Jadi Akibat Sebaran Bansos yang Ugal-ugalan

Mereka menyampaikan protes keras dari sikap Joko Widodo yang cawe-cawe dalam pemilu, putusan Mahamah Konstitusi yang berujung menganulir pencalonan Gibran sebagai cawapres, hingga politisasi gelontoran bansos dan Sirekap yang amburadul menggelembungkan perolehan suara Paslon 02 dan menimbulkan kegaduhan karena diduga kuat menjadi bagian dari alat kecurangan.

Peserta aksi Titik Nurkhasanah menilai KPU melakukan dugaan kebohongan publik yang mana quick count dan real count tak sesuai dengan sebenarnya. Hal tersebut dinilai bukan kesalahan input tapi hal yang sudah direncanakan.

BACA JUGA: Peroleh Suara Terbanyak, Eko Djoko Widiyatno SH MH dari PKB untuk DPRD Yogya

Dia pun mengaku menjadi korban atas dugaan kecurangan yang masif itu. “Saya ini caleg DPR RI, hari kedua pasca coblosan saya dapat 9.000 suara. Lama-lama bukannya suara bertambah tapi malah turun. Kini hanya dapat 3.000-an suara,” katanya seperti dilansir Kbanews.com.

Perwakilan pengunjukrasa sampaikan protesnya melaui Ketua KPU DIY || YP-Rozi

Peserta aksi lainnya, Mariana Ulfah mengatakan, kedatangannya ke KPU DIY ini berangkat dari banyaknya dugaan kecurangan yang merata terjadi di seluruh Indonesia. Tentu peran media massa dan media sosial sangat penting dalam mengungkapkan kejanggalan selama pelaksanaan Pemilu 2024.

BACA JUGA: Ketua PWI DIY Drs H Hudono SH: Pengurus PWI Sleman Harus Pegang Teguh Sumpah dan Janji

“Tiap orang bisa upload kejanggalan ke media sosial dari masing-masing TPS. Itu terus menerus terjadi dan jawaban KPU selalu bilang minta maaf,” jelasnya.

Koordinator Lapangan Gerakan Peduli Bangsa, Rhodix Agung mendesak DPR RI menggunakan hak angket menyelidiki segala dugaan pelanggaran pemilu, serta memakzukan presiden Joko Widodo.

Di ujung pertemuan, Ketua KPU DIY Ahmad Shidqi menyatakan akan meneruskan inti unjukrasa kepada KPU Pusat. Selain itu sangat memahami dan mendorong masyarakat mengawalnya hingga akhir tahapan pemilu. (*/Spd)


share on: