Kambing Milik Surono Laku Rp 5 Juta, Pembelinya GBPH Yudhaningrat

share on:
Surono menunjukkan kambing-kambing miliknya yang sebagian sudah dipesan pembeli || YP-Supardi

Yogyapos.com (BANTUL) - Beberapa pekan menjelang Idul Adha 1445 H perdagangan kambing kurban di Kabupaten Bantul mulai terasa melejit, namun hewan sapi masih reatif landai.

Kondisi seperti itu setidaknya seperti yang diungkapkan oleh Surono (60), pedagang kambing kurban di Tegal Senggotan Tirtonirmolo Kasihan Bantul. Sedangkan tentang perkembangan kondisi bisnis hewan kurban sapi diungkapkan oleh pedagang di Padokan Lor Tirtonirmolo, Ahmad Sukardi (58).

BACA JUGA: Barebow China Zhendan Raih Juara 1 Kejuaraan Panahan Gladi Barebow Asia Championship 2024

“Persediaan dagangan kambing di tempat kami mencukupi bahkan berapa pun kebutuhan konsumen siap terpenuhi. Di kandang ini setidaknya sudah terbeli sekitar 150 ekor dan 30 ekor diantaranya telah diambil pembelinya,” ungkap Surono, kepada yogyapos.com, Senin (20/5/2024).

Para konsumen yang memesan atau membeli kambing diantara berasal dari berbagai instansi pemerintah ataupun swasta dan perorangan. Yang perorangan dan sudah membeli diantaranya Rayi Dalem Sri Sultan HB X yaitu GBPH Yudhaningrat.

Pengadaan dagangan yang saya alami reatif mudah dan lancar. Penjualan normal dan stok pakannberupa kangkung kering giling juga lancar. Kini saya punya stok pakan 5 ton.

BACA JUGA: Harga Tanah Kian Melejit, Pekerja Lepas Minta Pemerintah Intervensi

Tentang harga kambing kurban sejak beberapa hari terahir hingga kini masih standar yakni Rp 1.500.000 hingga Rp 6.000.000 per ekor. Sedangkan yang dibeli oleh Gusti Yudhaningrat seharga sekitar Rp 5.000.000.

Sapi-sapi siap untuk kurban di kandang milik Ahmad Sukardi || YP-Supardi

Sementara itu, pedagang sapi, Ahmad Sukardi, mengatakan, permintaan konsumen terhadap hewan kurban sapi belum terasa menggeliat dan masih lesu.

BACA JUGA: Bertema Heritage, GKR Bendara Apresiasi Pameran Lukis GoArt

“Biasanya masa-masa seperti ini setidaknya saya dengan dagangan sebanyak 60 ekor dan mampu menjual beberapa ekor. Namun kini saya terpaksa hanya menyediakan dagangan 52 ekor dan belum ada yang laku. Semoga nanti dagangan ini kesemuanya dapat laki terjual,” kata Sukardi.

Tentang kendala perdagangan sapi, Sekardi menyatakan  saat ini masih adanya trauma pernah terbetik kabar penyakit PMK atau pun lato-lato. Namun sebenarnya hal itu sudah teratasi. Kalau pun ada, itu sangat-sangat sedikit jumlahnya. 

Masih kurangnya geliat bisnis sapi hewan kurrban yang dialami pedagang saat ini, khususnya tentang sulitnya mendapatkan dagangan, karena banyak diantara konsumen atau panitia kurban yang langsung membeli di tingkat peternak.

Tentang harga hewan kurban sapi ukuran standar di tempat ini secara umum Rp 19 juta hingga Rp 28 juta per 3 kor. (Spd)


share on: