Yogyapos.com (KULONPROGO) - Area parkir Puncak Kleco di Dusun Duwet, Purwoharjo, Samigaluh, Kulonprogo tak mampu menampung antusiasme penikmat jatilan. Meskipun hujan gerimis sejak siang, tak mengurangi kegembiraan mereka untuk melihat pentas seni tradisi jatilan Among Budaya. Bahkan semakin sore, pengunjung meluap sehingga kantong parkir tak mampu menampung jumlah kendaraan.
Pentas seni tradisi jatilan lancur yang klasik dan melegenda digelar Minggu (20/11/2022) dalam rangka hari ulang tahun Karang Taruna Tunas Muda Dusun Duwet, Purwoharjo, Samigaluh, Kulonprogo. Menurut ketuanya, Rahayu Prasetyaningsih, dalam usia yang ke-31 sudah banyak kegiatan yang digerakkan.
“Selain untuk memberi kegiatan kepada para pemuda agar semakin mencintai desa, juga membantu meramaikan destinasi Puncak Kleco agar semakin diminati pengunjung,” tandasnya.
Area parkir Puncak Kleco tak mampu menampung kendaraan pengunjung hingga meluber di Selokan Kali Bawang || YP-Wahjudi Djaja
Sedang Lurah Purwoharjo R Ari Wibowo AMd dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan atas dedikasi Karang Taruna Tunas Muda. “Pemuda adalah modal utama membangun desa. Dengan peranan Karang Taruna Tunas Muda yang semakin aktif, desa jelas semakin terbantu. Potensi yang dimiliki bisa dikembangkan agar lebih maju,” paparnya.
Pentas seni tradisi jatilan yang dipadati pengunjung menampilkan Jatilan Lancur Klasik, Jatilan Putri "Ledies Getoll", dan Jatilan Putra Kreasi. Sampai petang penonton tidak beranjak sehingga bisa mengobati kerinduan warga yang datang dari berbagai daerah.
Dari catatan yogyapos.com, seni tradisi jatilan lancur yang khas dari kaki Bukit Menoreh ini pernah tampil di berbagai wilayah. Mereka pernah pentas di Mlati (Sleman), Taman Budaya Yogyakarta (TBY) dan pada saat digelar Upacara Kebo Ketan di Ngawi (Jawa Timur). (Iud)