Ke Mamuju jangan lupa pakai sepatu
Kalau ingin maju pilihlah nomor satu
PANTUN diatas menjadi pamungkas pidato sambutan Muhaimin Iskandar di acara pengundian nomor urut Capres-Cawapres untuk Pilpres 2024, yang digelar di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (14/11/2023) malam.
Sesaat sebelumnya, Ketua KPU Hasyim Asyari mengumumkan hasil pengundian, masing-masing; pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapatkan nomor urut 1. Sedangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memeroleh nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
Usai pembacaan dan penyerahan berita acara penetapan nomor urut, masing-masing capres diberi kesempatan untuk menyampaikan pidato. Anies Baswedan selaku capres nomor 1 menyerahkan kesempatan itu kepada cawapresnya, Muhaimin Iskandar.
Dengan wajah berseri dan bersemangat, Muhaimin mendekatkan mulutnya ke mikropon. Membuka pidato dengan uluk salam kepada Ketua KPU dan jajarannya. Ucapan senada ditujukan kepada seluruh Ketua Umum Parpol, serta seluruh Capres-Cawapres.
“Saya disuruh oleh calon presiden (Anies Baswedan, red) mewakili kami berdua atas nama AMIN untuk Indonesia,” ujar Muhaimin mengawali pidatonya.
Ia menyatakan bersyukur proses Pilpres sudah memasuki tahapan penetapan dan penentuan nomor urut masing-masing capres. Hingga di tahapan inilah kerja KPU dinilainya profesional. “Kita juga bersyukur masing-masing calon persiden sudah mempunyai wakilnya telah menyiapkan diri dengan baik sehingga kita telah sampai pada satu tahap berkomitmen untuk melaksanakan pemilu dengan semangat penuh riang gembira,” tandasnya.
Selain mengajak pada kegembiraan dan adu gagasan maupun rekam jejak, Muhaimin juga tak lupa menginformasikan Timnas Pemenangan AMIN yang telah siap mengikuti kompetisi dengan sehat dan sportif.
Ibarat laga sepak bola, tandas Muhaimin, dirinya ingin melihat tim masing-masing Capres-Cawapres bermain sportif dan terbuka. Sehingga rakyat harus menikmati pemilu tahun ini dengan riang gembira dan penuh kebersamaan. Berkompetisi tapi tetap berkeluarga dan bersaudar.
Ibarat kompetisi bola maka kalau ada pemain yang berlaku curang, tolong diteriaki biar tidak curang. Kalau ada wasit yang merangkap pemain, kita foto dan sebar luaskan. Kalau ada wasit curang, laporkan kepada FIFA sebagai lembaga tertinggi. Kalau ada pemain yang nakal menakling lawan, maka foto dan viralkan ke seluruh penjuru.
BACA JUGA: Tentang Netralitas dalam Pemilu, Ini yang Perlu Diperhatikan Anggota Polri
“Itulah pemilu yang saling menjaga. Karena pemilu adalah pertaruhan bangsa kita. Kalau pemilu berjalan dengan baik, legitimated dan obyektif, Insya Allah negeri ini akan bersatu kuat berhasil membangun. Kalau pemilu ini berlangsung jujur dan adil, maka Insya Allah pembangunan akan lancar selancar-lancarnya,” tegas Muhaimin disambut aplaus. Bukan saja dari pendukungnya yang berada di balkon, tetapi juga oleh pasangan Capres-Cawapres kompetitor.
Pidato Muhaimin Iskandar lancar nyaris tanpa jeda. Lugas dan bernas. Aksentuatif, cerdik menyampaikan pesan-pesan politiknya. Tak terkeculi ketika mengajak untuk mengisi pemilu dengan gagasan, ide, cita-cita, yang dimulai dari track record (rekam jejak) dan berbagai visi misi yang telah dimiliki masing-masing secara lengkap.
Pada momen-momen penyampaian pesan politik tentang harapan pemilu yang berkualitas inilah, aplaus selalu membahana. Bahkan Anies Baswedan yang beridiri mendampinginya di sisi kanan seringkali bertepuk tangan dan menebar senyum.
Dari performa singkat di panggung KPU kali ini ia sekaligus telah menunjukkan kelasnya sebagai cawapres dengan ‘C’ kapital. Arah pidatonya sangat dapat dirasakan mewakili aspirasi masyarakat yang sekaligus menembus 'jantung' penyelenggara negara agar pemilu berlangsung jujur, obyektif dan berkeadilan. Last not but least, pesan itu segera ditutupcairkan dengan sebuah pantun seperti tertera diawal tulisan, yang tentu saja bermaksud untuk memikat konstituen. Selamat! (Ismet NM Haris)