MakanKU, Makanan Siap Saji Produksi Wong Solo Segera Menuju Pasar Global

share on:
H Puspo Wardoyo berlatar mobil keliling || YP-Ist

SEMANGAT Puspo Wardoyo untuk menjadi pengusaha yang unggul dalam industri kuliner nusantara, layak diacungi jempol. Pemilik wong Solo Group ini, ternyata tidak hanya sukses mengembangkan gerai restonya di berbagai kota di Indonesia, tapi sudah merambah hingga ke mancanegara.

Gebrakan spektakuler yang dilakukan Puspo Wardoyo adalah keberhasilannya membangun pabrikan makanan instan siap saji. Melalui anak perusahaannya PT Halalan Thayiban Indonesia (HaTI), ia  meluncurkan produk makanan instan berupa nasi lengkap dengan lauk pauknya dengan brand MakanKU.

Menurut Puspo Wardoyo, pada awalnya produk MakanKU sengaja dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan jamaah haji Indonesia. Munculnya produk ini, memang tidak lepas dari tantangan pejbat di Departemen Agama yang berkunjung ke resto Wong Solo di Jeddah,tahun 2017 silam.

“Mereka mengajak kami diskusi serius terkait problem penyelenggaraan haji yang terkait dengan konsumsi,” ujar Puspo Wardoyo, Jumat (2/11/2022).

Singkat cerita, dalam kesempatan bertemu dengan pejabat di Kemenag tersebut, Puspo `Wardoyo sebagai pengusaha kuliner yang sudah pengalaman ditantang untuk menyediakan produk makanan siap saji, yang memenuhi kualifikasi yang ditentukan.

“Kami merasa tertantang untuk menyediakan makanan siap saji yang cepat dalam waktu singkat,” paparnya.

Puspo Wardoyo menggambarkan, setiap musim haji jumlah jamaah yang berkumpul bisa mencapai 2-3 juta orang. Mereka berkumpul dalam satu titik.Bisa dibayangkan manusia tumpah ruah hingga memenuhi jalan-jalan yang membuat akses lalu lintas tak bisa bergerak. Jangankan mobil, untuk akses jalan orang saja sangat susah.

Kondisi ruwet inilah yang membuat sulit pengiriman konsumsi ke jamaah haji.Yang sering terjadi makanan telat dikonsumsi sehingga menjadi basi.Untuk itu perlu segera dcarikan solusi produk makanan yang tahan bukan hanya tahan lama, tapi juga enak dan memenuhi selera jamaah.

Demi mendapat tantangan besar tersebut, Puspo Wardoyo dan timnya bekerja ekstra keras. Ia bersyukur memiliki tim R&D yang handal yang dikomandani Ir.Sugiri yang merupakan alumni teknik pengolahan hasil pertanian dari UGM,  yang menguasai food dan teknologi.

Setelah melewati berbagai uji coba,akhirnya bisa diciptakan produk makanan instan readi to eat. Setelah dinyatakan sempurna dan memenuhi standar kualitas uji mutu, makanan kemasan tersebut diproduksi dengan brand Makanku.

“Ini produk makanan siap saji  pertama di Indonesia dan negara-negara muslim,” tutur Puspo Wardoyo.

Karena sudah yakin dengan konsumen yang siap menerima produknya, Puspo Wardoyo gerak cepat dengan membangun pabrik khusus untuk memproduksi MakanKU.Pabrik tersebut didesain khusus untuk memenuhi standar food HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points). Selain itu, produknya sudah mengantongi sertifikasi Halal MUI dan BPOM. “Kami memenuhi semua prosedur keamanan pangan,” ungkap Puspo Wardoyo.

Sementara itu, Ir Sugiri yang menjadi Direktur Utama PT HaTI menjelaskan bahwa produk MakanKU merupakan makanan instan yang dikemas sangat praktis dan hieginis. Makanan ini hanya perlu dihangatkan tidak perlu dipanaskan menggunakan air panas. Tak perlu api kompor maupun listrik dan microwive.

Dalam setiap kemasan include alat pemanas khusus (self heating pad). Pemanas tersebut terbuat dari alumunium particle, calcium oxide dan alkaline food particle. “Cukup diberi air dingin sekalipun, akan cepat mendidih sangat praktis sekali,” kata Ir. Sugiri.

Menurut Ir Sugiri, self heating pad selama ini biasa digunakan untuk kebutuhan ransum militer Amerika Serikat. Namun alat tersebut merupakan buatan China. “Alhamdulillah kami menemukan produsen dan bisa import langsung,” imbuh Ir Sugiri.

Masih menurut Sugiri, pihaknya merupakan satu-satunya produsen makanan instan di seluruh negara muslim. Oleh karena itu, ia merasa yakin produknya bisa diterima di negara muslim manapun.

“Kami sudah menguasai teknologi dan punya menu makanan halal di seluruh dunia,” ungkap Sugiri.

Potensi market MakanKU bukan hanya jamaah haji saja, tapi juga bisa digunakan untuk ransum tentara, charity untuk kegiatan sosial yang terkait dengan bencana alam maupun pengungsi akibat konflik sosial. Ceruk pasar yang cukup besar adalah muslim tourism.

“Kalau kita berwisata ke negara yang kini ragukan ketersediaan makanan halal cukup berbekal MakanKU dijamin halalan thayiban,” Sugiri menambahkan.

Sejatinya, produk MakanKU memang sudah diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan jamaah haji Indonesia di Arab Saudi, untuk musim haji tahun 2020 lalu.Karena itulah, pihak perusahaan sudah memproduksinya dalam jumlah besar. “Kami sudah konsentrasi penuh untuk memenuhi kebutuhan haji Indonesia,tapi kami harus menerima kenyataan pahit karena muncul virus corona,” tandas Sugiri.

Akibat virus corona yang menggila di seluruh dunia, kegiatan rukun Islam kelima yang menjadi tradisi tahunan terkena imbasnya.Pemerintah `Arab Saudi menutup kegiatan haji.Setidaknya selama dua tahun, Indonesia tidak bisa memberangkatkan jamaah haji ke tanah suci.Secara bisnis, Wong Solo Grup tentu juga rugi karena kehilangan potensi pendapatan yang lumayan besar dari jualan produ makanan tersebut.

Bagi Puspo Wardoyo, kenyataan pahit yang memang tidak bisa dihindari tersebut, tidak lantas membuatnya patah semangat. Ia justru all out untuk mempromosikan MakanKU dengan berbagai cara. Ia meyakini produk MakanKU bakal menjadi kebutuhan bagi mereka yang memerlukan makanan cepat saji.

Momen Pandemi tersebut, justru menjadi peluang untuk memperkuat penjualan lewat online. Ada akun resmi disiapkan antara lain  www.makanku.co.id Instagram @makankureadymeal dan YouTube Makanku ReadyMeal. Yang menarik banyak retailer yang mencari peluang usaha dengan belanja untuk dijual lagi lewat berbagai marketplace.

Untuk penjualan offline disediakan gerai khusus di Warung Makan New Norma Anti Covid-19 yang ada di Jalan Slamet Riyadi, Solo. Di warung ini,selain belanja untuk dibawa pulang juga bisa dinikmati di tempat dengan banyak varian menu yang disiapkan khusus.

“Saat ini kami sudah memiliki ratusan menu asli Indonesia maupun Asia, apapun ada,” ucap Puspo Wardoyo.

Selain penjualan langsung lewat offline maupun online, Puspo Wardoyo ternyata mengincar target market aktifitas bisnis maupun sosial yang melibatkan banyak orang.Ia masuk ke kegiatan pelatihan di lingkungan militer, bahkan kegiatan proyek pembangunan swasta yang memiiki ratusan hingga ribuan pekerja. “Kami menawarkan konsumsi siap saji yang bisa dsediakan cepat  dalam jumlah hingga ribuan porsi,” ujarnya.

Untuk mengkover kegiatan tersebut, PT HaTI menyediakan mobil kitchen Dapur Umum MakanKU. Mobil ini memang dirancang khusus untuk semua kegiatan di segala kondisi. Mobil kitchen didalamnya terdapat Food steamer yang bisa memanaskan MakanKU sampai 500 porsi dalam waktu 15 menit.

Mobil Dapur Umum MakanKu bertujuan untuk efektivitas berbagai kegiatan disegala kondisi.3 cooker untuk memasak nasi 100 kg dalam waktu 15 menit.

Selama ini, mobil tersebut dipakai untuk berbagai kegiatan TNI dan juga dibawa ke beberapa proyek untuk melayani konsumsi pekerja.Bahkan sudah dibawa ke beberapa lokasi bencana alam, seperti banjir di Kalimantan belum lama ini.

Hasil kerja keras Puspo Wardoyo, ternyata membuahkan hasil. Tahun 2021, pihaknya mendapatkan kontrak besar untuk mensuplay kebutuhan makanan untuk kegiatan Pekan Olahraga Nasional di Papua.Jumlah paket makanan tersebut mencapai 5 juta paket.

Puspo Wardoyo mendapatkan order dari PT Pangansari Utama Food Resource (PUFR). Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan Presiden Direktur PT PUFR, Maghfur Lasah, dengan owner Wong Solo Group, Puspo Wardoyo, di pabrik MakanKU Pabelan, Kartasura, Sukoharjo.

Alasan PT.PUFR memilih Wong Solo Group karena memiliki sumber daya dan produk-produk makanan yang bagus, sehat, berkualitas.Selain itu juga karena kesamaan visi misi memajukan food industri di nasional maupun internasional.

Salah satu yang diperhatikan Puspo Wardoyo adalah menjaga kualitas MakanKU terus terjaga. Ia mulai dari penyediaan baku. Untuk bahan baku beras, ternyata ia mengolah sendiri dengan bahan beras organik

Untuk penyiapan bahan baku, Puspo `Wardoyo telah bersinergi  dengan TaniHub, star up pertanian yang dijalankaan Ivan Arie Sustiawan. Kerjasama mereka meliputi jual beli bahan produksi, distribusi produk mentah maupun olahan, termasuk pengembangan usaha.

Dari TaniHub, Puspo Wardoyo bakal mendapatkan jaminan suplay bahan baku yang berkualitas. Selain itu, ada kemungkinan TaniHub juga akan memasarkan produk MakanKU lewat jaringan pasar yang mereka kuasai.

 

Kebijakan pemerintah Arab Saudi yang kembali membuka pelaksanaan ibadah haji pasca pandemi Covid-19, tentu saja disambut gembira umat Muslim sedunia. Salah satunya tentu saja Puspo Wardoyo.

Wajar bila Puspo Wardoyo menyambut gembira dengan pembukaan kembali ibadah haji di tanah suci tersebut.

Bila tak ada aral melintang, mulai musim haji 2023 mendatang, Wong Solo Grup dipercaya penuh untuk memenuhi kebutuhan konsumsi jamaah haji. Menariknya, ternyata bukan hanya jamaah haji asal Indonesia saja, tapi ada beberapa jamaah dari Timur Tengah.

Konsumsi bagi jamaah haji itulah yang menjadi pintu masuk produk MakanKU bisa menembus pasar dunia.Ini terbukti dengan adanya beberapa pengusaha di luar negeri yang menyatakan serius siap bekerjasama untuk memasarkan produk MakanKU di pasar global. Dalam bulan Oktober ini, ada dua MOU yang telah ditandatangani antara PT HaTI dengan perusahaan di Arab Saudi dan Australia.

Khusus untuk memenuhi kebutuhan makanan jamaah haji dan umroh asal Indonesia, PT. HaTI bekerjasama dengan perusahaan di Arab Saudi, 4J Company Ltd. Dalam kontrak tersebut PT HaTI berkewajiban menyediakan produk MakanKU senilai US $ 10 juta setiap tahun. MOU yang ditandatangani pada  19 Oktober lalu itu, berlaku selama lima tahun. “Jadi total nilai kerjaasama ini lima puluh juta dollar Amerika,” tambah Puspo Wardoyo.

Kontrak kerjasama tersebut dilaksanakan setelah PT HaTI dinyatakan menang tender pengadaan konsumsi untuk jamaah  haji Indonesia mulai musim haji 2023 yang akan datang. “MakanKU sementara ini masih kami produksi di Solo, kami harus bekerjasama dengan perusahaan yang ada di Saudi untuk menjadi mitra distribusi,” katanya.

Produk MakanKU ternyata juga menarik minat Joe Rahman pengusaha asal Indonesia yang sukses dan bermukim di Australia. Pemilik perusahaan Berdi Australia PTY Ltd tersebut berminat mengedarkan MakanKU ke market international melalui jaringan diaspora Indonesia. Dalam kontrak kerjasama yang berlangsung 22 Oktober lalu, PT HaTI harus menyiapkan produk MakanKU senilai US $ 20 juta.

Sementara itu pada Selasa (24/10) pabrik MakanKu yang berlokasi di Sukoharjo mendapat kunjungan langsung dari pengusaha Arab dan Mesir, Mr.Ahmed Kadry dan Adil Abdul Manif Makki yang mewakili PT. Nakha Alia Katering Arab.”Alhamdulillah mereka cocok dengan rasa yang kami tawarkan dan senang melihat proses  produksi yang modern dan higines,” ujar Puspo Wardoyo yang menerima langsung kunjungan tersebut.

Kedua pengusaha tersebut menawarkan kerjasama untuk memproduksi MakanKU di Mesir. Di negara jazirah Arab tersebut, produk MakanKU rencana untuk kebutuhan makanan bagi jamaah haji,  tentara dan charity. “Kami sedang mematangkan konsep kerjasama yang saling menguntungkan,” ungkap Puspo Wardoyo.

Bila Wong Solo Group benar-benar meraih kepercaayaan untuk  mensuplay konsumsi untuk jamaah haji Indonesia, tentu ada nilai positif dari sisi ekonomi. Dari sisi devisa, negara sangat diuntungkan/ Paling tidak bisa menghemat devisa negara.

Selama ini, untuk anggaran konsumsi angkanya bisa mencapai lebih dari satu trilyun rupiah. Ironisnya yang menikmati justru negara-negara Taiwan Thailand dan China. Merekalah yang selama menikmati hasil dengan mensuplai kebutuhan bahan pangannya. Sementara catering Indonesia hanya mengolah saja. Dan yang kembali masuk ke Indonesia hanya sekitar Rp 7 milyar saja. (Gigin)


share on: