Yogyapos.com (YOGYA) - Ratusan orang yang terdiri dari seniman, budayawan, aktivis pemajuan kebudayaan, akademisi, jurnalis, aktivis LSM, aktivis 80 dan 90, aktivis perempuan, dan pengusaha Yogyakarta, menggelar Deklarasi Kebudayaan AB Ningrat Indonesia, di Omah Ropingen, Jalan Mentaok Raya Gang Arjuna Kotagede Yogyakarta, Sabtu (30/9/2023) pukul 13.00 WIB.
BACA JUGA: Moderasi Beragama dan Isu Politik Identitas
AB Ningrat Indonesia yang golong-gilig, nyawiji, greget, sêngguh ora mingkuh sebagai wujud nikmat atas ridha Ilahi atas restu Semesta Bumi dan Matahari mendukung dan siap memenangkan pasangan Dwi Tunggal: Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden 2024. Dukungan ini karena Capres dan Cawapres tersebut dirasa akan membawa perubahan dan perbaikan atas segala keburukan dan kerusakan negeri ini dengan mengedepankan budi pekerti dan politik kebudayaan.
BACA JUGA: Penyidik Kejaksaan Sita Dua Bidang Tanah Atas Nama Eks Kepala Dispertaru DIY
Hadir dalam kesempatan tersebut, aktivis 1980 dan 1990 seperti Sudirman Said, Untoro Hariadi, Dadang Yuliantoro, Radar Baskoro, Brotoseno, Santoso AS serta Prof Dr Purwo Santoso (Dosen Ilmu Politik UGM), Aenul Hadi (putra KH Idham Chalid) serta ratusan elemen masyarakat. Acara yang berlangsung selama dua jam ini juga dihadiri perwakilan Nasdem, PKS, PKB, FPN, Jarnas, BAJA AMIN (Tim Pemenangan Anies-Imin), Wanita Islam, Sobat Anies Nasional, KitaAnies, PAN Kotagede, dan Kader Golkar.
Pembacaan deklatrasi dukungan untuk Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar || YP-Yuliantoro
Ketua Panitia Deklarasi AB Ningrat, Sigit Sugito menjelaskan Omah Ropingen merupakan tempat bersejarah bertemunya dialektika gagasan dan pikiran serta ide-ide membangun bangsa melalui Kongres Syarikat Islam tahun 1924, dialog musyawarah para tokoh-tokoh bangsa dalam kebersamaan dan bingkai budaya.
“Omah Ropingen, adalah jantung peradaban Mataram Islam yang dibangun oleh Panembahan Senapati tahun 1556 dengan meletakkan dasar-dasar toleransi dan akulturasi budaya yang adiluhung,” Sigit menandaskan.
Para hadirin luber sampai di luar pendapa || YP-Yuliantoro
“AB Ningrat Indonesia, dalam dinamika sejarah perjuangan selalu meletakkan nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap karya dan gerak aktivitasnya selalu berada dalam perjuangan memajukan kebudayaan untuk nilai-nilai keindahan, keadilan, dan kemakmurannya. AB Ningrat Indonesia adalah perkumpulan yang mendedikasikan diri dengan kerja-kerja kebudayaan, politik kebudayaan untuk ikut memberi sumbangsih perpolitikan indonesia yang berbudi pekerti, berbudaya menuju indonesia yang bermartabat dan berdaya,” tandasnya.
Penyerahan dokumen deklarasi kepada Sudirman Said || YP-Yuliantoro
Ikrar Kebudayaan AB Ningrat yang dibacakan oleh Teguh Suyoto Dwiworo pada Sabtu Wage juga juga menegaskan, seniman, budayawan dan aktivis pemajuan kebudayaan dalam dinamika sejarah perjuangan selalu meletakkan nilai-nilai kemanusiaan di setiap karya dan gerak aktivitasnya, selalu berada dalam perjuangan memajukan kebudayaan untuk nilai-nilai keindahan, keadilan dan kemakmurannya.
BACA JUGA: Pesan Perubahan dari Yogya: Anies Gemakan Keadilan dan Persatuan
Sementara Sudirman Said dalam pidato politiknya mengatakan, pergerakan Anies Baswedan – Muhaimin sebagai Capres Cawapres semakin tidak terbendung di berbagai wilayah kota di seluruh Indonesia. Ini tidak semata-mata hasil kerja keras Anies – Muhaimin atau tim yang mendampinginnya. Namun lebih pada tangan-tangan Tuhan yang turut menggerakkan semua langkah tujuan dari perjuangan menuju perubahan yang berkeadilan menuju kemakmuran.
“Betapun kerasnya berusaha. Sekeras apapun kita berusaha, tanpa izin Tuhan tidak akan mencapai apa-apa,” tegas Sudirman Said.
BACA JUGA: Bersama Relawan P-24, Anies Baswedan Tebar Benih Ikan Menabur Semangat Persatuan
Pada kesempatan itu, Sudirman Said mengutip pendapat pemikir TNI Jenderal Purnawirawan Sayyidiman Suryohadiprojo, hebatnya Indonesia itu mempunyai Pancasila. Bangsa yang begitu beragam dari segi agama, etnis agama, peradaban, dengan beragam tingkat kemakmuran dan pendidikan tapi semua itu bisa diikat dengan Pancasila.
Salah satu grup band pendukung acara || YP-Yuliantoro
Pancasila itu rumusan dari tujuan bernegara yang dicantunmkan pada sila ke-5 Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan hal tersebut dengan cara musyarwah atau sila ke-4. Musyawarah tak mungkin bersatu karena itu bangsa Indonesia mempunyai sila ke-3. Rasa persatuan tak mungkin diikat apabila bangsa ini tak menghormati kemanusia yang adil dan beradab (sila ke-2).
BACA JUGA: Dr Syahganda Nainggolan : Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar untuk Perubahan dan Persatuan
“Tapi yang paling penting dari segalanya adalah kita pnya sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. Peristiwa deklarasi Kebudayaan hari ini adalah perwujudan dari aset kelima Pancasila tadi. Kita berkumpul didasari niat untuk menyelesaikan masalah-masalah kebangsaan menuju tujuan bernegara keadilan sosial didasari peristiwa bersejarah hampir 100 tahun lalu 1924,” tandas Sudirman Said. (Yuliantoro)