Dari Buruh ke Bisnis Peternakan, Sutardi Memproduksi 2.000 Anak Ayam Setiap Hari

share on:
Sutardi secara berkala sharing informasi, inventarisasi dan berupaya memecahkan masalah dengan anggota kelompok peternak di dusunnya || YP-Supardi

Yogyapos.com (BANTUL) – Kunci sukses seseorang mengelola usaha apa pun jenisnya adalah kreatif, ulet dan rajin bekerja. Hal inilah yang dilakukan Sutardi (38), warga Beji Kulon Rt 04 Sendangsari Pajangan Bantul.

Sutardi semula hanyalah buruh bangunan. Pendapatannya tidak menentu, karena tergantung dari adanya proyek. Seiring perjalanan waktu, ia pun beralih pekerjaan. Mulai mengamati usaha penetsan telur, selanjutnya mencoba mempraktikan, dan kini benar-benar menjadi pengusaha bidang tersebut.

Kandang penetasan || YP-Supardi

“Saya sejak sekitar tahun 2015 mulai bekerja sebagai penetas telur Day Old Chick (DOC),” ungkap Sutardi di tempat usahanya ternaknya di Beji Kulon Sendangsari Pajangan Bantul, Rabu (4/10/2023).

BACA JUGA: Diskon Hingga 80 Persen, Hanya Ada di Jogja Book Fair 2023

Semula, modal ayam penjantan dan babonya (ayam betinanya) hanya beberapa ekor. Jumlah produksi DOC yang dihasilkannya juga sangat terbatas yaitu tidak sampai 2.000 ekor per hari.

“Namun saat ini rata-rata saya sudah mampu memproduksi dan menjual DOC 80.000 ekor per harinya kepada para peternak di Bantul khususnya dan DIY pada umumnya dengan standar harga Rp 5.000 per ekor,” katanya.

DOC siap kirim || YP-Supardi

Keberhasilan Sutardi menarik minat warga ikut melakukan hal yang sama. Setidknya kini ada 35 warga yang menekuni usaha tersebut di bawah koordinasi Sutardi.

BACA JUGA: Sendangrejo Sleman Dicanangkan Sebagai Kawasan Pertanian Sehat, Bupati Gelontorkan Bantuan

“Saya sendiri sengaja hanya melakukan penetesan DOC yang kini mempekerjakan tenaga kerja 15 orang. Saya tidak buka usaha pembesaran DOC dengan tujuan agar pembesaran DOC dapat dilakukan orang lain untuk menopang  perekonomi mereka. Alhamdulillah para peternak semakin maju pula,” sambung Sutardi yang sejak beberapa tahun mendirikan Kompok Ternak Indukan Ayam Jawa Super di kampungnya.

Sutardi tipikal pengusaha yang murah berbagi. Sukses usahanya ditularkan kepada rekan-rekannya sesama peternak. Orientasinya memajukan perekonomian warga di dusun yang tandus. Peternakan merupakan bidang usaha yang perlahan menjadi ikon dusun tersebut. (Spd)

 


share on: