Yogyapos.com (SLEMAN) - Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Dinkop UKM) Kabupaten Sleman menggandeng Mitajani Training and Consultant menyelenggarakan bimbingan teknis (bimtek) strategi pemasaran, menyasar pelaku UMKM Kalurahan Lumbungrejo, Kapanewon Tempel.
Bimtek yang mengangkat tema “UMKM Naik Kelas Ekonomi Tancap Gas” ini dilaksanakan di Hotel Griya Persada, Kaliurang, Sleman, Selasa-Rabu (3-4/10/2023). Diikuti oleh 25 peserta dari berbagai sektor UMKM di wilayah Lumbungrejo, mulai dari sektor kuliner, fashion, kerajinan, hingga jasa.
BACA JUGA: Konflik PT Tirta Investama vs CV Sumber Tirta, Puluhan Pekerja Resah Kehilangan Pekerjaan
Kepala Dinkop UKM Sleman, Haris Martapa menyampaikan pentingnya para UMKM untuk aktif mempromosikan produknya di media sosial dan aksi gerak cepat (gercep) melayani konsumen.
“Yang namanya pesanan, ada DM, ada chat WA, ya segera dibalas, jangan sampai menunda-nunda, karena nanti orang niatnya mau beli malah tidak jadi,” kata Haris dalam keterangan tertulis, Kamis (5/10/2023).
Pihaknya berharap agar ilmu yang disampaikan pada bimtek ini dapat diaplikasikan sehingga usahanya semakin maju. Selain itu dapat berbagi ilmu ke pengusaha lain. Ia juga berpesan bahwa UMKM harus berinovasi, mengembangkan usaha, dan menjalin kerja sama, baik antar UMKM maupun dengan yang lainnya.
“Mari bersama-sama bergandengan tangan untuk memajukan Lumbungrejo,” pesan dia.
Pada kesempatan yang sama, Executive Director Jacaranda Consultant Indonesia, Gaya Lufityanti menyampaikan tentang pentingnya brand dan bagaimana pemasarannya dengan mencontohkan produk merk Aqua.
BACA JUGA: Marsekal Madya TNI Kusworo Pimpin Basarnas
Menurutnya, ketika konsumen membeli air mineral dengan merek apapun, biasanya mereka akan menyebut “Aqua”. Hal tersebut disebabkan oleh konsistensi nama brand sehingga menjadi brand yang sangat bagus dan kuat.
“Makanya jika ingin membangun brand harus konsisten, jika sering ganti nama brand atau produk, nanti konsumen sulit mengenali brand tersebut sehingga brand yang dibangun lemah,” sebut Gaya Lufityanti.
Termasuk pentingnya menciptakan strategi pengelolaan biaya pemasaran, guerilla marketing, analisis SWOT dan mind mapping, dan keterampilan merancang iklan. (*/Opo)