Yogyapos.com (YOGYA) - Yogyakarta ditunjuk menjadi tuan rumah untuk gelaran dua tahunan, Asean Traditional Textile Symposium (ATTS) yang bakal dihelat di Royal Ambarrukmo, pada 4-8 November 2019. Acara yang bakal dibuka oleh Ibu Negara Iriani Joko Widodo ini, diinisiasi oleh Traditional Textile Arts Society of South East Asia (TTASSEA), sebuah organisasi yang concern dalam pelestarian wastra (kain tradisional) se-Asean, bekerjasama dengan Kemenlu RI, Kemenpar RI, Kemendikbud RI, Pemda DIY, Bekraf dan BRI.
Dalam press conference di Rumah Kreatif BRI, Jalan Sagan Timur Yogya, Kamis (19/9/2019), Presiden TTASSEA, GKBRAA Paku Alam menjelaskan jika acara ini akan memberikan edukasi ilmiah tentang kain tradisional, baik motif ataupun teknik.
“Acara ini telah diadakan sebanyak enam kali di negara Asean. Dan untuk gelaran yang ketujuh, Yogyakarta ditunjuk jadi tuan rumah. Acara akan dihadiri sekitar 300 peserta dubes negara Asean, pemerhati wastra, pecinta kain tradisional, praktisi fashion, para akademisi dan masyarakat umum. Untuk pembicara dalam sesi symposium akan melibatkan praktisi dari Australia, Spanyol, China, England serta Amerika,” ujar istri Wagub DIY ini.
Wanita yang akrab disapa Gusti Putri ini mengutarakan, pihaknya juga akan melibatkan elemen UKM binaan dari BRI untuk menampilkan produk kreatifnya. “Semua elemen ekonomi kreatif kami gandeng. Ini juga untuk memberi stimulus sikap inovatif, kompetitif dan kualitatif bagi semua yang bergerak di industri kreatif ataupun perajin/pelestari kain tradisional. Dalam ATTS kali ini kami juga membidik segmen generasi milenial, yang sejauh ini masih canggung mengenakan kain tradisional,” terang Gusti Putri.
Koordinator Umum ATTS, Sumartoyo menambahkan, selain symposium serta pameran, acara ini juga menyodorkan workshop batik dan tenun, lomba fotografi & craft, serta field trip ke sejumlah desa wisata batik dan destination tourism. “Kompetisi yang kami adakan terbuka untuk umum, terkhusus bagi kalangan milenial. Ini sebagai upaya mengangkat kepedulian dan kecintaan terhadap wastra (kain tradsional). Sedangkan untuk itinerary field trip, para peserta akan kami ajak berkunjung ke Makam Raja Imogiri, batik Giriloyo, Museum Ulen Sentalu, Galeri Batik Jawa, Apip’s Galeri, Dowa Bag Craft dan Candi Borobudur,” ujar Sumartoyo. (Fadholy)