Ari Widodo Menangguk Keuntungan dari Cacing Sutera

share on:
Di kolam inilah Ari Widodo setiap hari budidaya cacing sutra || YP-Supardi

Yogyapos.com (BANTUL) - Menjijikan? Mungkin. Banyak diantara kita yang merasa jijik melihat cacing, apapun jenisnya. Tapi tidak demikian bagi Ari Widodo (50), warga RT 01 Sorobayaj Gadingsari Sanden Bantul ini jutru menjadikan cacing sebagai sumber penghidupan.

Cacing yang dimasud adalah cacing sutra. Ia membudidayakan binatang tersebut untuk dibisniskan. Berkat ketekunannya, budidaya cacing sutra yang belum lama dilakoninya kini mulai berkembang dan dapat memperkuat pereknomiannya.

“Saya dulu bekerja sebagai Satpam di Jakarta. Pada tahun 2023 pulang ke kampung halaman dan mulai berbudidaya cacing ini di tempat ini untuk pqkan. Ilmu itu diperoleh dari salah seorang teman yang Sedayu Bantul,” kata Ari Wododo dalam acara Dinamika Potensi Daerah oleh Diskominfo Kabupaten Bantul, Rabu (30/10/2024).

Diungkapkan Ari, secara ringkas proses budidaya cacing sutra diawali dengan menempatkan bibitnya ke kolam air dan dilakukan proses pengendapan. Beberapa hari kemudian menjadi menggumpal seperti jenangan gandum dan sebagai bibit ulat sutera yang berwarna coklat kehitaman.

Bibit itu didapat dari kolam atau alam bebas. Bibit-bibit yang ada didalam kolam dan dibudidayakan diberikan makanan berupa pelet dalam jumlah tertentu dan waktu tertentu.

“Bibit yang ada dikolam diayak dan dimasukan ke air yang jernih dan lama-lama jumlahnya semakin banyak,” sela Ari.

Ari menjual bibit cacing sutra itu seharga Rp 40.000 per kilogram. Setiap hari rata-rata mampu memproduksi dan menjual 3 hingga 10 kg.

Para konsumen itu adalah para peternak ikan dari dalam dan luar Bantul. Banyak konsumen yang semula membeli komoditas itu dari luar Bantul diantaranya dari Jawa Tengah. Namun mini mereka banyak yang membeli di tempat tersebut karena suplay dari luar sering terlambat.

“Padahal konsumen banyak dan mereka membutuhkannya. Maka kini saya dengan berbudidaya di kolam lebar ini dapat keuntungan yang lumayan dan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup,” ujar Ari sembari menunjukkan kolam budidaya.

Ia berencana mengembangkan usaha tersebut berkerjasama dengan pihak Pemerintah Kalurahan Gadingsari. Sehingga usahanya bisa lebih besar dan menghasilkan lebih banyak cacing untuk memenuhi kebutuhan psar.

Sementara itu, Lurah Gadingsari, Widodo SSIP MSc, mengatakan dalam kerjasama ini pihaknya akan meyediakan lahan ribuan meter. Selain itu juga memberikan permodalan mempergunakan dana desa Rp 15.000.00 kepada peternak. 

“Kerjsama ini mekanismnya akan dibahas bersama yang arahnya menguntungkan peternak. Tujuan cara ini untuk pengembangan budidaya cacing sutradara kepada Masyarakat,” kata Widodo seraya menegaskan motto usaha ini ‘Menjadikan Limbah Membawa Berkah, Reget (kotor) Menjadi Duit’.

Panewu Sanden, Deny N Hartono STP MPA, juga menyambut baik usaha yang dilakukan Ari dan rencana kerjasamanya dengan Pemkal setempat. Sebab, budidaya cacing sutra memang prospektif. Diharapkan semakin berkembang sedemikian rupa sehingga dapat pula penciptakan lapangan kerja warga. (Spd)


share on: